Ditemukannya
planet layak huni oleh sejumlah peneliti
belum mampu meyakinkan orang-orang untuk pindah dan menetap diplanet
lain selain bumi. Karena layak huni disini bukan berarti manusia bisa hidup dan
menetap disana. Para peneliti berkesimpulan adanya planet layak huni selain
bumi karena adanya air disana, ataupun ada mikroorganisme yang tumbuh disana.
Namun
hal tersebut tidak membuat the Mars one institute goyah. Sebuah lembaga riset
di Belanda ini menggelar pencarian sukarelawan untuk ikut ambil bagian dalam
misi perjalanan ke mars tanpa kembali ke bumi. Mereka nantinya akan mendirikan
pemukiman manusia. Kandidat yang lolos harus menjalani delapan tahun pelatihan
sebelum berangkat ke Mars 2023 mendatang (Tribun Jabar, 9/1).
Terlepas
dari pro dan kontra penemuan planet baru layak huni dan bermigrasinya manusia
kesana, mari kita lihat bagaimana kondisi sebenarnya planet Mars tersebut.
Mars memiliki jari-jari sekitar setengah dari jari-jari
Bumi. Planet ini kurang padat bila dibandingkan dengan Bumi, dan hanya
mempunyai sekitar 15% volume dan 11% massa Bumi. Luas permukaannya lebih kecil
dari jumlah wilayah kering di Bumi. Mars lebih besar daripadamerkurius, tetapi
Merkurius lebih padat. Akibatnya kedua planet memunyai tarikan gravitasi yang
hampir mirip di permukaan—dan tarikan Mars lebih kuat sekitar kurang dari 1%.
Ukuran, massa, dan gravitasi permukaan Mars berada "di antara" Bumi
dan bulan (diameter Bulan hanya setengah dari Mars, sementara Bumi dua kalinya;
Bumi sembilan kali lebih besar dari Mars, dan Bulan satu per sembilannya).
Kenampakan permukaan Mars yang merah-jingga diakibatkan oleh keberadaan besi
III dan oksida, yang lebih dikenal dengan nama hematite.
Lingkungan Mars lebih bersahabat
bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya
tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara
yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida,
menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal
di sana. Misi-misi ke planet merah ini, sampai penghujung abad ke-20, belum
menemukan jejak kehidupan di sana, meskipun yang amat sederhana
Berdasarkan data dari wahana Phoenix, tanah Mars terdiri
dari unsur seperti magnesium,potassium dan klorida. Nutrien tersebut dapat
ditemui di kebun Bumi dan penting dalam pertumbuhan tanaman. Percobaan yang
dilakukan oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya PH sebesar 8,3, dan mengandung garam peklorat.
Air tidak dapat bertahan di
permukaan Mars karena tekanan atmosfernya yang rendah. Di ketinggian terendah,
air masih dapat bertahan dalam waktu yang singkat. Dua lapisan es di Mars
diduga terdiri dari air Jika dicairkan, volume air di lapisan es kutub selatan
mampu melapisi seluruh permukaan. planet dengan kedalaman 11 meter. Lapisan
permafrost terbentang dari kutub hingga lintang 60.
Dari kenampakan permukaan Mars dapat dilihat bahwa air
pernah mengalir di permukaan planet tersebut. Saluran banjir besar yang disebut
saluran keluar (outflow channel) dapat ditemui di 25 tempat, dan diduga
merupakan tanda-tanda terjadinya erosi pada masa lepasnya air dari akuifer di
bawah tanah, meskipun struktur tersebut juga diduga diakibatkan oleh glasier
atau lava Saluran termuda diduga terbentuk sekitar beberapa juta tahun yang
lalu. Di tempat lain, terutama di wilayah tertua permukaan Mars, jaringan
lembah yang bercabang menyebar di sepanjang bentang alam. Ciri dan persebaran lembah
tersebut menunjukkan bahwa lembah tersebut dibentuk oleh limpasan permukaan yang
diakibatkan oleh hujan atau salju pada awal sejarah Mars. Aliran di bawah
permukaan dan proses pengikisan tanah dari lereng oleh air tanah yang ada di
tepi sungai atau lereng bukit mungkin memainkan peran tambahan di beberapa
jaringan, namun hujan kemungkinan merupakan penyebab utama.
Di Mars juga ada ribuan kenampakan di kawah dan dinding
lembah yang mirip dengan parit. Parit tersebut biasanya ada di dataran tinggi
belahan selatan. Sejumlah penulis menyatakan bahwa proses pembentukannya
memerlukan air, kemungkinan dari es yang mencair, namun ada pula yang meyakini bahwa es
karbon dioksida dan pergerakan debu kering-lah yang membentuknya Parit-parit
tersebut sangat muda, bahkan mungkin masih aktif hingga sekarang.
Di antara semua planet di Tata Surya, Mars adalah planet
yang musimnya paling mirip dengan Bumi. Hal ini diakibatkan oleh miripnya
kemiringan sumbu kedua planet. Panjang musim di Mars itu sekitar dua kalinya
Bumi karena jarak Mars yang lebih jauh dari Matahari, sehingga tahun di Mars
lebih panjang (dua kalinya Bumi). Suhu permukaan Mars berkisar antara
−87 °C (−125 °F) pada musim dingin di kutub hingga −5 °C
(23 °F) pada musim panas. Luasnya rentang suhu ini diakibatkan oleh
ketidakmampuan atmosfer yang tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan
atmosfer yang rendah, dan thermal intertia
tanah Mars yang rendah.
Berdasarkan pemahaman keterhunian planet, planet-planet yang
punya air di permukaan merupakan planet yang layak huni. Untuk mencapai hal
tersebut, orbit suatu planet harus berada di dalam zona layak huni. Di Tata
Surya, zona tersebut terbentang dari setelah Venus hingga poros semi mayor Mars.
Selama perihelion Mars masuk ke wilayah ini, namun atmosfer tipisnya mencegah
air bertahan untuk waktu yang lama. Bekas aliran air pada masa lalu menunjukkan
potensi keterhunian Mars. Beberapa bukti terbaru memunculkan gagasan bahwa air
di permukaan Mars akan terlalu berasam dan bergaram, sehingga sulit mendukung
kehidupan.
Misi
Saat ini Dan kedepan
Pada tahun 2008, NASA mengumumkan misi robotik Maven yang
akan diluncurkan pada tahun 2013 untuk menyediakan keterangan mengenai atmosfer
Mars ESA berencana meluncurkan wahana penjelajah pertamanya ke Mars pada tahun
2018; wahana penjelajah ExoMars mampu menggali tanah hingga 2 m untuk mencari
molekul organic.
Misi Finlandia-Rusia, MetNet, akan mendaratkan beberapa
kendaraan kecil di Mars untuk mendirikan jaringan pengamatan yang hendak
meneliti struktur atmosfer, fisika, dan meteorologi Mars. Misi pendahulu yang
menggunakan satu atau beberapa pendarat dijadwalkan diluncurkan pada tahun
2014.
ESA ingin mengirim manusia ke Mars antara tahun 2030 hingga
2035. Ini akan didahului oleh wahana-wahana yang lebih besar, yang dimulai
dengan peluncuran ExoMars dan misi gabungan NASA-ESA untuk mengambil contoh.
Penjelajahan berawak merupakan tujuan jangka panjang visi penjelajahan angkasa Amerika Serikat yang diumumkan pada
tahun 2004 oleh Presiden George W Bush Pesawat angkasa orion akan digunakan
untuk mengirim manusia ke Bulan pada tahun 2020 sebagai batu loncatan untuk ekspedisi
Mars. Pada 28 September 2007, Michael D
Griffin menyatakan bahwa NASA berharap dapat mengirim manusia ke Mars pada
tahun 2037.
Anda berminat untuk mendaftar ?
Allah menciptakan langit beserta bintang-bintang dan planet-planet sebagai hiasan bagi bumi, jadi, ngapain kita tinggal di tempat hiasan?
BalasHapusAllah menciptakan langit beserta bintang-bintang dan planet-planet sebagai hiasan bagi bumi, jadi, ngapain kita tinggal di tempat hiasan?
BalasHapusmakasih komentnya.
BalasHapus