Oleh
: Ananda Aprilia Sholihah
Di
sebuah dusun kecil tinggallah seorang petani dengan istri dan dua orang anaknya. Mereka hidup
sangat sederhana, namun demikian mereka hidup saling menyayangi.
Setiap
hari petani tersebut membajak sawah Pak Haji Rohman, sedangkan istrinya
membantu berjualan nasi kuning didepan rumah.
Kedua
anaknya bernama Dyan dan Anto, Dyan duduk di kelas 3 SD sedangkan adiknya masih
dikelas 1. Mereka sangat akur, tidak pernah berselisih atau bertengkar seperti
adik kakak lainnya. Konon kata ibunya ketika mereka masih sama-sama kecil pernah
dikasih makan kotoran bebek yang dikeringkan, ibunya berharap anak-anaknya bisa
akur sepanjang hidupnya.
Pagi-pagi
sekali Dyan dan anto sudah pergi kesekoah, karena jarak rumah dan sekolah
lumayan cukup jauh. Mereka harus melewati bukit
terjal, menyebrangi sungai., menyususri jalan setapak. Jika musim penghujan air sungai meluap, ini
yang menyulitkan, karena belum ada jembatan penyebrangan. Namun demi menimba
ilmu mereka selalu semangat, bersama anak-anak lainnya didusun tersebut mereka
bahu-membahu saling dorong ketika menaiki bukit. Tak jarang pula Dyan
menggendong adiknya karena kecapean berjalan.
Dyan
sangat menyayangi adiknya, apa yang
menjadi keinginan adiknya Dyan berusaha untuk mewujudkannya. Ia relamelakukan
apa saja untuk adik tersayangnya.
Suatu
sore Dyan menemani anto menonton bola dilapangan dekat rumahnya, memang setiap
sore anak-anak dusun selalu bermain bola. Dan anto selalu menjadi penonton
setia karena tak memiliki sepatu bola seperti anak-anak lainnya. Anto pernah
bilang sama kakaknya kalau ia juga ingin sama-sama main bola, keinginannya itu
tak berani ia sampaikan pada Mak dan Abah karena ia tahu kondisi keuangan
mereka hanya untuk makan sehari-hari. Dari pancaran wajahnya Dyan tahhu kalau
anto ingin sekali berman bola.
“
Aku harus bisa membeli sepatu bola untuk Anto saat ia ulang tahun nanti,
bagaimanapun caranya,” guman Dyan pada dirinya sendiri. Keesokan harinya Dyan
mengumpulkan uang, dengan berjualan Pisang goreng buatan ibunya. Sepulang sekolah ia
berkeliling dusun menawarkan dagangannya. Panas teriik matahari tak ia
hiraukan, demi sepatu yang Anto inginkan.
Hingga
ulang tahun Anto tiba, uang belum cukup untuk membeli sepasang sepatu bola.
Dyan bingung mencari tambahannya dari mana. Ia melakukan jalan pintas ketika
ada kesempatan mencuri dari kaleng hasil jualan ibunya.
Anto
senang sekali mendapat hadiah dari kakaknya, terlebih hadiahnya berupa barang
yang ia impikan. Dengan bangganya ia perlihatkan pada teman-temannya. Namun
kebahagian itu tak berlangsung lama
karena Abah segera memanggilnya.
Dari
raut wajahnya Abah nampak marah, Dian dan Anto disuruh berjongkok mengahadap
tembok, dengan sapu lidi ditangan kanan, Abah berteriak “ kalian tahu kenapa
kalian dkumpulkan disini ?” semua diam tak ada yang berani menyahut. “ Mak
kalian sudah kehilangan uang di kaleng, siapa yang berani mengambil uang itu
?” Dyan dan Anto masih terdiam, menunduk
tanpa berani melihat tatapan mata abah.
“
baiklah jika kalian tidak mau mengaku, kalian layak dipukul,” sapu lidi sudah
diangkat tinggi-tinggi. Tiba-tiba Anto mencengkram tangan abah dan berkata “
aku yang melakukannya bah,”
Sapu
lidi menghantam punggung Anto bertubi-tubi, “ mau jadi apa masih kecil sudah
pintar mencuri ? “ abah terus mencambukinya sampai kehabisan nafas. Lelaki tua
itu terduduk di atas ranjang.
Malam
itu Dyan tak bisa tidur, dia terus memeluk adiknya yang penuh memar, sambil air
matanya tak henti-henti mengalir seperti anak sungai. Tengah malam sambil terisak terucapjuga dari
bibir Dyan. “ aku lah pelakunya kenapa kamu menakuinya Nto ?” Antomenempelkan
telunjuk mungilnya dimulutku, “ Mbak jangan menangis lagi sekarang semua sudah
terjadi,” mereka saling berpelukan. Dalam hati Dyan berkata aku akan mewujudkan
apapun cita-citamu dik. Dan Antopun berjanji dalam hatinya tak ada yang bisa
nyakitin mbak Dyan selama dia masih hidup, aku akan melindunginya itulah janji
Anto.
SDN Cangkuang 3 Rancaekek Bandung
Kls III B Rumah Kp.Bojong Koneng RT 01 / 04 Cangkuang
Rancaekek
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!