Memberi dan Menginspirasi

Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Oktober 2022

REVIEW HOTEL NOVOTEL BANJARMASIN AIRPORT



Bissmillahirohmanirohiim

Hai Bestie..kali ini aku mau sharing hotel novotel Banjarmasin. Hotel ini rekomended banget buat kamu yang sedang berkunjung ke Banjarbaru. Kenapa aku rekomendasiin, karena hotel ini dekat banget dengan bandara Syamsoudin Nur. Bahkan saking dekatnya landasannya itu kelihatan dari hotel. Dan menuju ke Bandara itu hanya memerlukan waktu 15 menit karena harus muter. Dan sekitar 30 menit menuju pasar Martapura.

Beberapa kali nginap di sini pelayanannya ramah, dan jam berapa pun cek in akan dilayani karena hotel ini beroperasi selama 24 jam. Hotel ini relatif ramai pengunjung, apalagi kalau ada event pasti full booking.

Oh iya hotel ini memang nampak dari depan kecil, tapi kebelakang luas sekali. Karena suatu hari aku pernah nginap di novotel ini kondisi full, dan kebagian kamar di belakang dan jaraknya jauh dari lobi. Fasilitas kamar ber AC dan peralatan mandi gratis itu memang sudah standar ya gues. Di sini juga ada fasilitas laundry dan antar jemput bandara dengan biaya tambahan.

Bagi kalian yang berkunjung ke Banjarmasin jangan lupa untuk menikmati kulinernya, yang terkenal di sini adalah soto banjar. Pagi-pagi kalian juga bisa ke pasar terapung, tapi emang lumayan jauh ya kalau dari Banjarbaru.


   

0

Rabu, 20 Juli 2022

Hari Anak Nasional, Mengajak Anak Bergembira



Setiap tanggal 23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional, peringatan ini sejatinya untuk menegakan perlindungan serta pemenuhan hak-hak anak Indonesia sehingga mereka bisa tumbuh secara sehat, berakhlak mulia dan  cinta tanah air.

Dalam perkembangan sejarahnya peringatan Hari Anak Nasional dari tahun ke tahun juga untuk mengingatkan dan mendorong para orang tua agar lebih melindungi,  membimbing dan mendidik anak-anak dengan pola asuh yang sesuai dengan prinsip prinsip keagamaan. Prinsip-prinsip keagamaan ini harus di tanamkan sejak dini kepada anak-anak. Tujuannya tiada lain agar anak tumbuh menjadi baik.

Bahagia adalah keadaan atau perasaan tenang dan tenteram, bebas dari tekanan dan kesusahan. Bila anak merasa nyaman mereka pasti bahagia. Bukan saja ketika bersenang-senang. Bahagia bukan terletak pada banyaknya harta atau tingginya jabatan. Tapi ini berhubungan dengan hati.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Kemensos akan menyelenggarakan peringatan hari anak Nasional di daerah 3T (Tertinggal, terdepan dan terluar) hal ini sesuai dengan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.

Kenapa di daerah 3T karena seperti juga disampaikan bapak Presiden Joko Widodo kita harus memberikan perhatian penuh kepada masyarakat yang berada di  wilayah Timur dan daerah 3T (Tertinggal, terdepan dan terluar).  

HAN 2022 rencananya akan diselenggarakan di beberapa lokasi di Lombok Timur,  komunitas adat terpencil, daerah pengungsian, dan di lembaga. Rangakaian acara nya mulai tanggal 24 Juli hingga 30 Juli 2022 mendatang.

“Kita ingin anak-anak (dari) seluruh Indonesia bisa saling berkomunikasi. Kita ingin anak-anak di Asmat Papua nanti komunikasi dengan anak-anak di Pulau Bertam di Batam. Kemudian, anak-anak di Suku Anak Dalam Jambi bisa komunikasi dengan semua,” ujar Mensos Risma dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sedangkan kegiatan puncak akan diselenggarakan di lima kecamatan yang berada di Lombok Timur, “Lombok Timur dipilih karena jumlah populasi anak tinggi, hal ini juga beriringan dengan upaya pemerintah menekan angka pernikahan dini dan stunting.” Ucap Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi.

Komunitas yang menjadi lokasi HAN adalah Suku Anak Dalam Jambi, Suku Baduy Banten, Suku laut pulau Bertam kepulauan Riau, Suku Asmat Papua Erosaman, Suku Asmat Papua Amagais, Suku Asmat Papua Asatat, Pengungsi Nabire Papua, anak di wilayah perbatasan Sebatik Nunukan, Kota Kecil Wini (Timur Tengah Utara), Suku Dayak Meratus, dan pengungsi Majene.

Kegiatan HAN diawali dengan pemberian bantuan Atensi Anak, Program Keluarga Harapan (PKH), Prokus, dan bantuan rumah layak anak. Selain itu Kemensos juga akan menggelar khitanan masal, pemeriksaan mata gratis, vaksin dan imunisasi serta pemenuhan hak sipil anak seperti pembuatan akta kelahiran bekerja sama dengan disdukcapil setempat. 

Dengan terpenuhinya hak dasar anak berupa pemenuhan hidup layak, pendidikan dan kesehatan diharapkan membantu membentuk karakter anak yang siap dengan tantangan dan mengatasi kesulitan, memiliki semangat dalam belajar, berfikir kreatif dan tidak putus asa dengan kondisi apa pun.

Untuk mendorong partisipasi anak dalam kegiatan HAN, Kemensos melibatkan pusat komunitas di wilayah terpencil. Jauh hari sudah terlebih dahulu dilakukan asesmen dan pendataan untuk penerima manfaat bantuan.

Semua anak yang hadir diharapkan bisa bergembira dengan mengikuti berbagai permainan dan perlombaan. Permainan di sini sudah disesuaikan dengan komunitas masing-masing. Anak-anak berkesempatan menyapa anak lainnya di seluruh Nusantara, dengan begitu bisa mengenal satu sama lain.

Kegiatan lainnya yang tidak kalah penting adalah mengunjungi anak-anak yang sedang sakit. Hal ini untuk menumbuhkan rasa solidaritas sesama anak. dan dampak lainnya akan memberikan semangat pada anak yang sedang sakit dalam menjalani hari-harinya.

Semoga momen hari anak ini menjadi hari yang membuat mereka bahagia dan bersemangat, sehingga tema hari anak “Anak terlindungi, Indonesia Maju” bisa terwujud.

 

 IG : @Nurhayati_35

Youtube : Chanel Citra

0

Selasa, 28 Juni 2022

Peran Orang Tua dalam pengasuhan Anak

                                                    sumber foto : Canva.com

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pengasuhan anak, bahkan dalam islam dikatakan ibu adalah madrasah utama bagi anak. Itu artinya pendidikan utama yang diperoleh anak adalah dari seorang ibu. Oleh sebab itu seorang ibu harus berwawasan luas dan berilmu pengetahuan. Kualitas anak di masa depan di tentukan oleh pendidikan dini di dalam keluarga. Jika pola pengasuhan anak dalam keluarga kurang tepat maka anak tersebut akan memiliki konflik baik konflik dengan dirinya sendiri, orang tua mau pun lingkungannya.

Pola pengasuhan sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Anak-anak sekarang adalah calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Nasib suatu bangsa kedepan ada di generasi penerus yaitu anak-anak. maka sangat mudah untuk menghancurkan suatu negara adalah dengan menghancurkan generasinya. Apabila memiliki generasi yang kuat, handal dan berkarakter maka bisa dipastikan negara tersebut akan kuat. Itulah sebabnya masalah generasi penerus bangsa adalah tanggung jawab kita bersama, mulai dari pemerintah pusat, daerah, dan hingga lingkup terkecil yaitu keluarga.

Memahami peran orang tua

Anak merupakan buah cinta kedua orang tua yaitu ayah dan ibu, kehadirannya sangat dinantikan. Anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang akan memiliki kepercayaan diri yang kuat dan berkepribadian, mampu menjawab tantangan kehidupan yang dijalaninya. Dalam ilmu pengasuhan anak ada yang dikatakan bahasa kasih. Bahasa kasih satu orang dengan yang lainnya pasti berbeda. Jika anak yang kurang mendapatkan bahasa kasih ini di khawatirkan memiliki perilaku yang menyimpang.

Ada  5 bahasa kasih, pertama kata-kata pujian, kedua waktu yang berkualitas bersama (ngobrol bareng, makan bareng), ketiga sentuhan fisik (memeluk, menggandeng, menuntun), keempat pelayanan (membetulkan, mengambilkan), kelima hadiah.

Kenali bahasa kasih yang lima tersebut, anak kita cenderung ke mana. Memang memerlukan waktu untuk mengenal bahasa kasih anak kita. Salah satu contoh jika anak kita senang mendapat pujian, dan apabila setelah mendapat puijan tersebut dia merasa bahagia. Mungkin anak tersebut bahasa kasihnya pujian. Maka tugas kita sebagai orang tua harus memenuhi bahasa kasih tersebut. Minimal satu minggu 3 kali kita harus memberikan pujian.

Kembali lagi ke masalah pengasuhan, diusahakan orang tua menginvestasikan waktunya untuk quality time dengan anak-anak.  Walau pun memiliki pengasuh atau baby sitter, jangan terlalu mengandalkan mereka. Tetap anak perlu sentuhan dan kasih sayang orang tuanya. Jangan sampai menyesal dikemudian hari.  Kedekatan anak dengan orang tua, akan mengasah kecerdasan emosi anak. kecerdasan emosi anak ini menjadi perhatian prioritas  karena kecerdasan emosi merupakan bekal penting bagi  anak dalam menyongsong masa depan.

Dan yang perlu digarisbawahi di sini orang tua adalah pemberi contoh terbaik bagi anak, apa pun yang dilakukan orang tua biasanya anak akan meniru. Maka dari itu orang tua harus berhati-hati dalam bertindak, jangan sampai perbuatan kita yang kurang baik dilihat dan dicontoh oleh anak. orang tua merupakan teladan di segala aspek kehidupan bagi anak dan juga sebagai tempat untuk membangun pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Nah itulah peran penting orang tua dalam pengasuhan anak. Bagi anda calon orang tua yuk persiapkan diri dan  bagi yang sudah menjadi orang tua yuk terus belajar menjadi orang tua yang lebih baik lagi. Semangat.



0

Kamis, 16 Juni 2022

Pengangkatan Anak dan Permasalahannya

 


Setiap pasangan pasti merindukan kehadiran seorang anak, karena anak merupakan salah satu sumber kebahagiaan bagi orang tua. Ada seorang teman yang sudah cukup lama berumah tangga, tapi tak kunjung dikarunia anak. Padahal segala cara sudah dilakukan. Mulai dari konsultasi dokter dan mengikuti program hamil. Ikhtiar terakhir ia lakukan dengan mengangkat atau mengadopsi anak. Harapannya bisa menjadi pancingan.

Itulah realita di masyarakat kita, salah satu tujuan mengangkat anak adalah untuk pancingan. Dan terkadang setelah lahir anak kandung, anak angkat ditelantarkan atau diperlakukan secara tidak baik.  Memang tujuan adopsi anak ini bermacam-macam diantaranya yaitu :  meneruskan keturunan, mewariskan harta, memberikan jaminan kesejahteraan bagi anak, eksploitasi, komersil dan pancingan.

Masalah pengangkatan anak di atur dalam perundang-undangan, bahkan dalam hukum perdata umum, hukum islam dan hukum adat.

Di dalam Peraturan pemerintah No 54 tahun 2007 disebutkan bahwa pengangkatan anak bertujuan untuk kepentingan terbaik bagi anak. Oleh sebab itu proses pengangkatan anak ini diatur dalam undang-undang. Dan prosesnya cukup panjang, karena prosesnya lama, terkadang orang tidak sabar dan melakukan adopsi secara ilegal.

Dalam Permensos Nomor 110/HUK/2009 tentang Persyaratan Pengangkatan Anak disebutkan Prinsip-prinsip pengangkatan anak, yaitu Pengangkatan anak bertujuan untuk kepentingan terbaik bagi anak, pengangkatan anak tidak memutuskan hubungan darah antara anak yang diangkat dengan orang tua kandungnya, calon orang tua angkat harus seagama dengan calon anak angkat, dalam hal asal usul anak tidak diketahui, maka agama anak disesuaikan dengan mayoritas penduduk di mana anak ditemukan, pengangkatan anak oleh warga negara asing dapat dilakukan sebagai upaya terakhir, orang tua angkat berhak memberitahukan asal-usul orang tua kandungnya kepada anak angkat dengan memperhatikan mental anak.

Persyaratan Pengangkatan Anak

Selanjutnya dalam Pasal 4 Permensos 110/HUK/2009  diatur persyaratan pengangkatan anak.

calon anak angkat, yaitu:

1.     Anak belum berusia 18 tahun

2.    Merupakan anak terlantar atau ditelantarkan

3.    Berada dalam asuhan keluarga atau dalam lembaga Pengasuhan Anak

4.    Memerlukan perlindungan khusus

Calon orang tua angkat

1.          Sehat jasmani dan rohani

2.          Berumur paling rendah 30 tahun dan paling tinggi 55 tahun

3.          Beragama sama dengan agama calon anak angkat

4.          Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindakan kejahatan

5.          Berstatus menikah secara sah paling singkat 5 tahun

6.          Tidak merupakan pasangan sejenis

7.          Tidak atau belum mempunyai anak atau hanya memiliki satu orang anak

8.          Dalam keadaan mampu secara ekonomi dan sosial

9.          Memperoleh persetujuan anak dan izin tertulis dari orang tua wali anak

10.      Membuat pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak adalah demi kepentingan terbaik bagi anak, kesejahteraan dan perlindungan anak,

11.      Adanya laporan sosial dari pekerja sosial setempat

12.      Telah mengasuh calon anak angkat paling singkat 6 bulan sejak  izin pengasuhan diberikan.

13.      Memperoleh izin menteri atau kepala instansi  sosial provinsi.

Nah bagi sahabat yang ingin melakukan adopsi atau pengangkatan anak bisa terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Kementerian Sosial Cq Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak.

 

 

 

 

 

 

0

Sabtu, 16 April 2022

Pengalaman Ibu Penyandang Disabilitas sebagai ASN


      

      Aku kembali bekerja setelah tujuh tahun hanya diam di rumah menjadi ibu rumah  tangga dan freelancer.  Memang agak canggung ketika harus bangun pagi dan siap-siap pergi ke kantor. Mungkin karena kelamaan berada di zona nyaman xixixi…

Keputusan kembali bekerja

            Semua memang sudah digariskan yang kuasa.  Tak ada suatu peristiwa yang luput dari genggaman Nya. Rencana kembali bekerja di luar rumah memang sudah sejak kelahiran anak kedua, Andi Citra. Saat itu saya dan suami mengalami kebangkrutan, modal usaha yang kami peroleh dari penjualan rumah warisan habis. Karena mungkin tidak sesuai antara pendapatan dan pengeluaran dan  kurangnya ilmu dalam berwirausaha akhirnya modal ludes hingga tak memiliki uang sama sekali.

            Kami pun memutar otak, bagaimana agar kehidupan rumah tangga kami tetap berjalan dan baik-baik saja. Rencana-renacana  mulai dijalankan.  Dan saya memutuskan untuk mencari pekerjaan, suami tetap wirausaha di rumah. Ko kebalik, biasanya istri yang wirausaha di rumah. Ini pun bukan tanpa alasan,  ijazah dan keterampilan saya lebih memungkinkan mendapat pekerjaan yang lebih baik dan diharapkan mendapat gaji yang lebih baik juga.  Disamping itu mobilitas suami yang menggunakan kaki palsu memang agak susah untuk kesana-kemari.

            Hidup memang pilihan, ketika saya memilih suami sebagai imam saya, saya putuskan untuk membantu dalam hal perekonomian. Karena kami berdua disabilitas. Kami harus saling menopang, dan kami keduanya berangkat dari nol. Mau saya atau suami yang lebih unggul, itu tidak masalah. Yang penting kami berkomtmen untuk selalu menjaga keseimbangan dan kewarasan demi keluarga tetap utuh.

 Jangan dianggap mudah mencari pekerjaan bagi penyandang disabilitas seperti saya, tapi bukan saya kalau menyerah.  Selain saya menyebar CV melalui email yang saya dapat dari lowongan pekerjaan di Koran, saya pun dor to door ke perusahaan sekitar rumah.  Kebetulan rumah berada di kawasan industri. Tak hanya itu Saya pun datangi orang-orang yang biasa memasukkan orang ke pabrik.

Ada suatu pengalaman yang tak mungkin saya lupa, yaitu ketika harus mengikuti tes di Jakarta. Saya membaca lowongan menjadi pekerja paruh waktu dan bisa dikerjakan di rumah. Melihat jobdesknya saya bisa melakukan pekerjaan itu. Akhirnya saya minta izin sama orang tua untuk pergi ke Jakarta sekalian mau nitip anak-anak. Anak pertama  saat itu usia  3 Tahun dan yang kedua baru usia sekitar 4 bulan. Karena kesibukan orang tua juga tak mungkin menitipkan keduanya, anak saya yang pertama memang sangat aktif. Akhirnya saya dan suami memutuskan membawa  Andi Nazar (Anjas) ke Jakarta.

Saya juga lupa kapan terakhir ke Jakarta, mungkin saat saya SMA  beberapa tahun lalu. Jakarta sudah banyak berubah.  Kebayang kan ndesonya saya, bertiga dengan suami dan anak saya mengitari kota Jakarta hanya untuk mengikuti tes, naik busway hingga mual karena belum paham, transit sana transit sini, tanya sana tanya sini. Itu sungguh pengalaman yang tak mungkin saya lupakan.

Jangan ditanya lulus atau tidak, yang jelas dari pengalaman saya ke Jakarta itu saya males lagi datang ke sana, karena bagi saya Jakarta bukan kota yang bagus bagi disabilitas seperti saya. Saya pun memutuskan tidak mengambil pekerjaan itu. Walau pun paruh waktu, tapi pasti kalau saya ambil pekerjaan ini saya akan sering pulang pergi Jakarta Bandung.

Saya memang tidak pernah putus asa, setelah mengalami banyak penolakan saya putuskan untuk kembali menulis. Dulu freelancer tidak seperti sekarang. Saya juga masih katro. Saya mulai menulis untuk media. Atas izin Allah tulisanku dimuat, lalu itu menjadi ketagihan yang positif. Saya bisa membantu suami dari menulis. Dan di samping itu saya jualan online yang hasilnya juga lumayan. 

            Suka duka saat Menjadi freelancer dan penulis buku sudah saya tulis di tulisan terdahulu.  Dilalah saat karir menulis sedang meningkat, ada lowongan CPNS formasi khusus disabilitas. Coba-coba saya ikut, padahal saat itu saya tidak berharap lolos, ya namanya untung-untungan. Saya juga tidak yakin bisa menjawab soal-soal yang diujiankan. Maklumlah lulus kuliah sudah 9 tahun yang lalu.

            Saat itu tes CAT di BKN Jakarta Timur. Dengan dorongan dari keluarga tercinta, says pergi sendiri untuk mengikuti tes CPNS.  Karena tiba  di lokasi harus pagi-pagi, saya mencari tempat menginap di rumah salah satu teman lama. Untungnya saya masih ingat rumahnya, jadi tidak terlalu sulit mencarinya.

            Teman saya ini adalah tetangga ketika saya kecil di Jakarta. Mereka merasa surprise saya tiba-tiba datang setelah lebih dua puluh tahun tidak bertemu. Saat saya pindah ke Bandung saya baru kelas 2 SD. Dan kami kehilangan kontak setelah itu.

            Sudah banyak yang berubah, tak kecuali lapangan dan pohon rambutan depan rumah temanku sudah menjadi bangunan rumah-rumah penduduk. Jadi saya harus keliling untuk menemukan rumahnya. Untungnya bapaknya temanku adalah  juragan kontrakan di sana, semua orang tak ada yang tidak kenal dengan beliau.  

            Saya lulus tes CPNS dan bisa mengikuti tes selanjutnya. Ini suatu hal yang sangat tidak terduga, persiapan saya untuk tes hanya mengandalkan keberuntungan, tak ada latihan soal-soal, tak ada persiapan belajar hingga larut malam. Karena badan rasanya sudah lelah menempuh seharian perjalanan dari Bandung ke Jakarta yang macet, pas kebetulan saya tidak mendapat tempat duduk di bis, saya berdiri dan sesekali kalau pegal saya duduk di bawah.

            Mendengar berita lulus, saya bukannya gembira, malahan galau. Antara diteruskan atau berhenti di sini.  Saya sudah nyaman sebagai freelancer bisa kerja dari rumah sambil jaga anak-anak. Jika saya teruskan  proses seleksi, saya juga harus siap ditempatkan di mana saja. Saya harus siap jauh dari anak-anak dan suami. Melihat kegalauan saya saat itu, justru orang tua yang saat itu masih satu atap sama saya mendukung sekali. “Kesempatan tidak mungkin datang dua kali, banyak orang yang ingin Menjadi PNS, ini adalah jawaban atas doa-doa mu selama ini. Bukankah kamu selalu mencari pekerjaan dan selalu ditolak, inilah rencana Allah selalu lebih indah.” Seperti itu kira-kira semua keluarga menyemangati.

            “Buktikan De bahwa kamu bisa, buktikan sama orang-orang yang pernah merendahkan dan menghinamu, Allah sudah mengangkat derajatmu dengan terpilih Menjadi PNS.” Kata-kata yang keluar dari my love suami tercinta. Saya memang harus menerima pilihan hidup ini, saya jangan egois memikirkan diri sendiri, lihatlah orang-orang di sekitar sangat berharap kamu bisa sukses. Dan saya berpikir masih bisa menjalankan hobi menulis setelah Menjadi PNS itu pasti menyenangkan.

 

 

            Akhirnya bismillah aku lengkapi berkas-berkas, melegalisir ijazah dari mulai SD hingga Perguruan Tinggi,  tes kesehatan lengkap dengan tes kejiwaan. Semua dilancarkan dan diberi kemudahan, mungkin ini memang sudah  digariskan Allah, hampir tidak ada kesulitan mengurus berkas-berkas semua.

            Saya lolos tes CPNS saat usia sudah mentok, usia batas akhir penerimaan yaitu 35 tahun. Teman-teman saya yang kerja di pabrik sudah banyak yang resign dan memilih mengurus anak. Justru kebalikannya saya baru mau mulai kerja. Tenaga dan semangat juga tidak seperti waktu muda. Rasanya saya ingin mundur saja, apalagi membayangkan anak-anak. Pasti akan sulit meninggalkan mereka, karena selama ini hampir tidak pernah berpisah 24 jam.

            Inilah ujian terberat dalam hidup saya, ketika harus berjauhan dengan Citra dan Anjas. Saya penempatan kerja di Jakarta dan anak-anak di Bandung. Usia Anjas saat itu 6,5 tahun dan Citra 4 tahun.  Selama satu bulan saya merasakan bagaimana jauh dari anak. Dan saya tidak kuat, akhirnya saya bawa anak-anak ke Jakarta.

            Karena kantor terletak di Jakarta Pusat, sangat sulit saya mencari kontrakan yang terjangkau. Saya dapat kontrakan jauh dari kota Jakarta, yaitu di Bekasi. Awalnya berpikir di Bekasi, karena banyak teman kantor juga sama-sama tinggal di Bekasi. Toh mereka bisa pulang pergi Jakarta-Bekasi selama bertahun-tahun. Dan ini pun demi bisa pulang kerja berkumpul dengan anak. Memang perlu perjuangan bagi saya seorang disabilitas, tapi sekali lagi memang hidup adalah  pilihan.

            Berangkat kerja ketika waktu masih gelap, dan pulang ketika  matarahari sudah terbenam. Tapi lumayan dari pada saya ketemu anak seminggu sekali. Saya masih bisa membantunya mengerjakan PR dan bermain-main sebelum tidur. Itu pun kalau tidak lelah, kalau badan sudah lelah di perjalanan  paling tidak  saya mendengar celotehnya yang bisa membuat hidup ini seimbang.

            Hari-hari saya jalani tanpa mengeluh, betapa rasanya malu jika masih mengeluh. Cape memang cape kerja dari pagi hingga sore, namun saya selalu berpikir lebih cape yang mencari kerja. Allah sudah memberi banyak kenikmatan hidup, sepatutnya kita banyak bersyukur, karena dengan bersyukur hidup terasa lebih ringan.

            Saya memang tidak merasakan bagaimana meninggalkan anak yang masih bayi pergi kekantor, tidak merasakan rengekan anak untuk tidak pergi kerja, karena anak-anak sudah besar saat saya berkarir kembali. Semua ada hikmahnya, salah satunya saya bisa mengasuh dan menyusui anak-anak hingga usianya 2 tahun.  Dan saya sangat bersyukur karena memiliki kesempatan itu.

            Yang sangat saya suka dan bersemangat kerja di kantor saat ini adalah:

1.     Pekerjaannya memang yang saya sukai.

2.     Lingkungan pekerjaan dan orang-orang  teman sekantor saya yang begitu support dengan keadaan saya.

3.     Memiliki kantor yang bagus.

4.     Kesejahteraan yang terjamin.

Setelah saya jalani hari-hari  sebagai ASN, barulah saya ingat kalau saya pernah berdoa dalam hati, kira-kira  7 tahun yang lalu, saat itu saya lewat tepat di depan kantor dimana saya bekerja sekarang. Saya berucap “Seandainya saya bisa kerja di kantor ini? Di Kementerian Sosial. Ah tapi itu hanya hayalan saya saja.” Saya pun tidak pernah mengingat-ngingat lagi. Mungkin kalau kata orang tua dulu, ada malaikat lewat. Jadi ditulis apa yang kita ucapkan. Wallohu alam.

Rutinitas  saya kerja  dengan  jarak antara rumah dan kantor berjauhan, saya hampir tak pernah punya waktu untuk sendiri. Saya juga di rumah selalu disibukkan dengan urusan domestik dan urusan anak-anak. Tapi semua itu ada waktunya, anak-anak akan tumbuh dewasa, dan saya pasti bisa menekuni dunia tulis menulis kembali.  

Hidup harus dijalani dengan senyuman. Insya Allah akan terasa ringan, salam untuk orang yang di samping Anda. 
0

Sabtu, 23 Januari 2021

KILAS BALIK 2020


 

Sudah lama tidak menulis di blog,  jadi bingung mau nulis apa. Akhirnya saya putuskan untuk blog walking ke blog teman-teman yang sudah bagus. Maanfaat blogwalking tuh banyak banget, diantaranya untuk mendapatkan ide-ide cemerlang.  Seperti sekarang ini tiba-tiba terlintas ingin menuliskan rekam jejak selama 2020.

Tahun 2020 adalah tahun di mana kita semua mengalami pandemi corona atau covid 19. Karena pandemi ini banyak hal yang berubah, semua dibatasi. Mengahadapi era new normal,  tidak bisa beraktifitas bebas seperti biasanya. Dan kemana-mana harus patuhi protokol kesehatan.

Saya termasuk orang yang sangat bersyukur, walau pun di masa pandemi ini semua dibatasi, tapi di rekap linimasa google ada 157 tempat yang saya singgahi. Ini menurut google ya. Bukan bermaksud  untuk riya atau pamer saya menulis ini. Untuk didokumentasi kan saja, karena tahun depan belum tentu memiliki kesempatan seperti ini. Yah seperti kesempatan di tahun 2019 saya bisa mengunjungi beberapa tempat diantaranya Makassar, Papua, Padang adalah kota-kota baru yang saya kunjungi. Eh di tahun 2020 tidak ada kesempatan itu lagi. Ya mungkin begitu pun untuk kegiatan-kegiatan yang selama ini banyak menggunakan hotel, di tahun 2021 karena ada aturan baru dari Kemenkeu,  akan dikurangi.

Oke deh mulai bulan Januari 2020 singgah di hotel Swissbeliin Kemayoran Jakarta, kalo ngga salah kegiatan Bagian Keuangan menyusun Laporan. Bulan Februari Ke Sumber Alam Cipanas Garut ada kegiatan Pembinaan Pegawai.  Di Linimasa juga mampir di baso Imu, jadi pengen lagi makan baso Imu. Kapan ya ke Garut lagi. Kapan Pandemi berakhir? Masih di Bulan Februari saya sebagai panitia di Mercure Cikini kegiatan Pembahasan OTK Balai.

Bulan Maret sebelum ada pengumuman Korona, ada kegiatan anak-anak di Pondok Zidane, mungkin tahun ini kegiatannya di pending dulu ya. Kasihan anak-anak Annadif tahun ini ngga ada outbound.

 

 April - Mei 2020 full WFH di rumah, setelah new normal baru berani dinas luar lagi. Dinas luar pertama ke Lembang di linimasa google dua kali ke Lembang kegiatan di Dago Swissbel Hotel dan Poltekesos.

Di bulan Agustus 2020 kami mengadakan event besar yang melibatkan menteri, alhamdulillah event ini berjalan dengan lancar dan sukses. Kegiatan ini di gelar  di Hotel El Royal Bandung. Pokoknya kalau kegiatan di Bandung itu ada berjuta kenangan. Kota Bandung kota yang ngangenin. 

Dan nggak nyangka kalau punya kesempatan ke pulau Dewata lagi saat musim corona begini. Sedih lihat tempat wisata sepi, restoran dan cafe sepi pengunjung. Tapi ada hikmahnya pergi saat pandemi, karena dapat hotel bintang 5 Laguna, Luxury Colection Resort & Spa, Nusa Dua Bali. Kalau saat normal ngga mencukupi budgetnya, berhubung lagi corona jadi ada diskon untuk goverment.

Salah satu tempat baru yang dikunjungi adalah Sukabumi, Lembang masih sekitar Jawa barat ya. Sedangkan daftar hotel yang dikunjungi selama tahun 2020 sebagai berikut. Swiss belhotel Mangga dua jakarta, Kampung Sumber Alam Garut, Hotel Mercure Cikini Jakarta, Swiss Belresort Dago, Harper Mt Haryono Jakarta, Hotel New Ayuda Puncak Bogor, el Hotel Royal Bandung, Best Western Premium Bandung, The Acacia hotel Jakarta, Horison Bogor Icon, Hotel Onih Bogor, Yuan garden Jakarta, The 101 Yogyakarta, Alila Solo, Hotel Amarosa Grande Bekasi, Aston Imperaial Bekasi, Hotel Amaris Bogor, Swissbeliin Karawang, The Laguna Resort &Spa Nusa Dua Bali, Teras Kita Hotel Jakarta, Hotel Sakinah Sukabumi, Swissbelresidence Kalibata.

Kuliner baru yang dikunjungi dan begitu berkesan adalah kopi klotok di Yogyakarta, makanan rumahan dengan tempat unik, nikmat banget makan di sini dengan sayur lodeh, tempe, dan ikan pindang.

Bogor Permai, walaupun sering kegiatan di Bogor, tapi baru kali ini mengunjungi tempat jajanan ini. Tempatnya tidak begitu strategis namun pengunjungnya penuh. Saat itu pagi-pagi banyak sekali orang yang beli sarapan, di sini menjual berbagai kue, kue basah dan aneka makanan berat. Kapan-kapan kalau ke Bogor mampir lagi di sini.

Oh iya walau sering ke Bandung jarang sekali mampir di rest area. Kalau mampir ke rest area arah Jakarta, masih KM 100 an ada batagor enak. Dan suatu hari nanti akan mampir lagi.

Terus jaga kesehatan ya....

0

Senin, 23 Maret 2020

Tips Menjaga Kewarasan Saat Social Distance


Belum lama rasanya nonton TV dan menyaksikan keadaan di Wuhan, orang-orang pada tumbang seperti di film-film zombie. Saat itu aku komentar, China lumpuh gara-gara Corona, tapi masih jauh itu kan di China, berdoa aja mudah-mudahan virus itu tidak sampai di Indonesia.  
Tiba-tiba ada kabar di Depok yang terinfeksi covid.19, kabar mulai simpang siur. Ada yang bilang jangan panik, pasien sudah membaik. Itu seperti influenza yang bisa sembuh sendiri, itu tergantung imun kitalah, kalau kita sehat dan imun kita bagus nggak akan kena. Aku mencoba berfikir positif,  yakin aja kalau Allah sesuai dengan persangkaan hambanya.
Hanya berselang beberapa hari saja dari berita dua pasien di Depok itu,  kini kasusnya merebak terutama di Jakarta. Data terupdate hari ini jumlah yang positif 329 dan angka kematian nya mencapai 25 jiwa. Dan indonesia tingkat kematiannya menduduki angka tertinggi di Asia Tenggara.
Pemerintah mengumumkan situasi bencana selama 14 hari dan kini ditambah menjadi 90 hari. Yang paling terkena dampak dari situasi ini adalah para pelaku ekonmomi menengah kebawah. Mereka yang tidak memilki penghasilan tetap, pekerja harian, buruh, tukang ojek, supir angkot, pedagang ofline.
Kebetulan aku PNS, bisa kerja dari rumah Work From home, anak-anak belajar dari rumah, suami bekerja di rumah jualan online. Jadi aman ketika ada himbauan #dirumahaja atau Social distance. Dan alhamdulillah tidak kekurangan makanan, obat-obatan, vitamin, tempat tinggal nyaman. Itu semua aku syukuri, tapi lihatlah situasi ini pasti berat bagi sebagian orang, dan keluarga besar juga mayoritas bekerja sebagai pelaku ekonomi. Mereka masih berjualan di pasar dan pasti bertemu dengan banyak orang. Mereka masih harus pergi ke pabrik, karena kalau tidak gaji mereka dipotong, belum lagi mereka yang tukang ojek atau supir angkot. Mereka itu tidak bisa di rumah aja, sementara anak istri mereka tidak punya bahan makanan yang harus dimasak. Yang lebih miris lagi himbauan cerita warga Jakarta ketika ada himbauan social distance, mereka mengeluhkan rumah yang padat penduduk, sedangkan mereka di rumah itu ada beberapa keluarga, untuk tidur pun susah. Jika hari biasa mereka ada yang kerja, sekolah jadi hanya malam saja mereka kumpul. Dan kini anak-anak libur, bagaimana rasanya.
Semua kejadian pasti ada hikmahnya.  Seperti saat ini aku bisa menikmati suasana rumah, biasanya pergi pagi dan pulang ketika matahari sudah terbenam. Hampir setiap hari seperti itu. Sama anak jarang ketemu, saya berangkat sebelum mereka bangun.  Sekarang saya di rumah anak-anak pun di rumah. Memang sih belum terbiasa, ada aja yang buat marah, buat stress. Anak-anak juga selagi masa di rumah aja bosan kali ya, jadi kakaknya yang biasa main keluar rumah mulai jail sama adeknya. Adeknya juga sedikit-sedikit teriak, ngadu ngga mau digangguin. Akhirnya emak teriak.
Dapur yang awalnya hanya untuk masak air, atau telor ceplok. Maklumlah aku termasuk orang yang simpel dalam hal makanan. Cukup beli di catering rumah sebelah. Kini berubah seperti dapur umum yang tidak berhenti ngebul. Ada aja permintaan anak-anak. Untunglah terbantu oleh mbah google untuk masak ini itu.
Anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, hari pertama masih bulak-balik ke warung tetangga, aku berpikir untuk stok jajanan anak-anak yang disukainya. Untung pak suami mau pergi ke grosir makanan, saya rasa cukuplah untuk satu minggu kedepan. Oh ternayata baru sehari sudah  berkurang banyak chemilannya. Astaga, padahal makanan sudah saya simpan di tempat tersembunyi. Kode keras ke anak-anak jangan banyak ngemil, ntar gendut. Dan walau pun disiapin makanan di rumah, masih tetap pergi ke warung dan beli di abang-abang yang lewat. Ya salam.
Selain jadi koki jadi-jadian, seorang ibu juga harus siap jadi guru les privat. Anak-anak selama belajar di rumah, banyak sekali tugas sekolahnya. Tentu ini juga PR buat emaknya yang harus update terus dan jangan gaptek.
Itu pasti membuat stress bagi ibu-ibu yang tidak siap secara mental. Belum lagi cucian piring yang selalu numpuk, karena yang biasanya kita berbagi tugas sama abang-abang di sekolah, sekarang semua di rumah jadi otomatis menjadi tugas tambahan buat emak-emak.
Ini hanya tips dari saya yang memiliki anak usia SD, dan sedang aktif-aktifnya. Pertama kerjasama antar anggota keluarga, urusan dapur tanggung jawab  ibu, urusan kebersihan nyapu dan ngepel lantai jadi tanggung jawab anak yang besar, urusan cuci mencuci jadi tanggung jawab bapaknya. Sedangkan anak yang kecil mengurusi kebersihan kamar tidur.
Anak-anak pasti bosan kalau #dirumahaja, untuk menyiasati kebosanan, saya libatkan anak-anak dalam hal kerjaan ringan. Seperti kerja bakti di rumah, atau bercocok tanam. Saya masih bolehin anak-anak untuk jajan di warung tetangga, asal kalau dari luar langsung cuci tangan dengan sabun. Karena kita juga harus peduli dengan warga sekitar kita, usahakan beli kebutuhan di warung tetangga. Karena mereka punya anak dan istri yang harus dinafkahi.
Sebagai penutup, ibu-ibu yang sedang WFH, harus terus jaga kesehatan, harus strong dan jangan sakit. Karena ibu adalah jantung keluarga, ibu yang sehat ketahanan makanan keluarga aman. Siapkan mental dan tetap jaga kewarasan. Lakukan hobi di sela-sela kesibukan dan cukup istrirahat. Salam sehat.
  

0

Minggu, 23 Februari 2020

Cara Mempersiapkan Dana Untuk Umroh



Tahun ini kemungkinan besar ada kenaikan harga untuk pergi umroh. Kenaikan ini dipicu karena kenaikan dolar Amerika dan emas dunia. Sebenarnya berapa sih biaya untuk paket umroh? Ada berbagai paket umroh yang bisa diikuti, pilihlah sesuai budget keuangan. Tapi rata-rata dana yang harus dipersiapkan sekitar 36 juta.
Sebuah angka yang cukup tinggi, belum lagi harus mempersiapkan dana tambahan yang tidak terkaper dalam paket umroh. Bagi saya uang sebesar itu merupakan uang yang besar, sangat kecil kemungkinan untuk bisa pergi umroh atau haji jika kita tidak disiplin untuk nabung.  
Mungkin terlihat sepele ya disiplin nabung, tapi pekerjaan ini akan sulit dan berat  sekali dijalankan secara konsisten. Apalagi jika Anda tidak terbiasa menyisihkan uang. Tapi jangan khawatir Anda bisa memulainya dari sekarang. Dan jangan tunda-tunda lagi ya, mulai sekarang sisihkan uangmu untuk pergi umroh.
Pertama tentukan kapan kamu mau berangkat umroh, 2 tahun lagi atau 3 tahun lagi. Dan yang kedua tentukan paket umroh yang sesuai dengan budget. Yang ketiga mulailah menabung.
Agar bisa konsisten menabung untuk umroh sebaiknya membuka rekening sendiri untuk biaya umroh atau haji, biasanya bank Syariah memiliki tabungan untuk umroh and haji tersendiri, dengan menabung tersendiri dana yang sudah dikumpulkan tidak dapat dipakai untuk keperluan yang lain, selain itu kita bisa konsisten menabung dengan cara debit otomatis dari tabungan utama kita. Menabung paling tidak 10 % dari pendapatan kita. Lebih besar akan lebih bagus lagi.
Bagaimana kalau penghasilannya tidak tetap dalam satu bulan? Tetap mendahulukan pos pengeluaran sehari-hari dan tagihan bulanan. Agar tidak berlebihan sebaiknya ditentukan di awal bulan. Misal kebutuhan sehari-hari jangan melewati angka 3 juta.
Menekan pengeluaran, ini memang sulit dilakukan. Tapi coba cari cara hemat lagi agar lebih banyak lagi untuk di simpan. Misal dengan mengurangi jalan-jalan setiap minggu, menjadi 2 minggu sekali atau sebulan sekali. Atau dengan menghemat pengeluaran listrik dan internet. Matikan listrik yang tidak terpakai misalnya. Bisa juga dengan memasak sendiri, jangan serba beli.
Ada lagi yang harus dilakukan dan yang tak kalah penting adalah sedekah, jika semua cara sudah dijalankan, menabunglah di langit. Titipkan harta yang kita miliki sama Allah. Biar Allah nanti yang mencukupkan keperluan kita. Percayalah banyak keajaiban yang kita peroleh jika kita gemar sedekah. Dan sedekah itu membuat candu. Tidak percaya, jika Anda sedekah satu kali, maka Anda akan terus merasa ingin bersedekah lagi dan lagi. Karena Anda sudah merasakan manisnya sedekah. 
0

Sabtu, 01 Februari 2020

Berumrohlah saat masih muda


Tulisan ini lebih tepatnya untuk menyemangati diri agar semangat menabung buat umroh. Karena walau pun tulisan ini sebagai ajakan, bukan berarti saya udah umroh. Saya juga belum, tapi insya Allah jika Allah mengijikan dalam waktu dekat, mudah-mudahan Allah mudahkan semuanya untuk umroh. Amiin ya Robbal alamiin.
Keinginan untuk berkunjung ke rumah Allah, beribadah di sana dan menikmati jamuan-Nya adalah keinginan setiap muslim. Tapi keinginan itu ada yang sungguh-sungguh dan ada yang hanya di mulut saja. Jika orang yang bersungguh-sungguh, pasti lah akan berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh pula.
Sekali lagi ibadah umroh bukan hanya milik mereka yang punya banyak harta, ada kalanya yang punya banyak harta tidak ada keinginan untuk menjuju ke sana, karena mereka disibukkan dengan urusan dunia dan akhirnya melalaikan untuk melaksanakan ibadah yang satu ini. Mudah-mudahan saya dan keluarga dijauhkan dari sifat seperti ini.
Ibadah umroh termasuk ibadah yang berat, karena banyak yang harus dikorbankan, sudah jelas kalau harta, bukan sedikit yang harus dikeluarkan. Tapi juga yang tak kalah penting adalah pengorbanan waktu. Biasanya kaum muda-muda, pengusaha muda dan eksekutif muda kesulitan membagi waktu. Ada waktu yang harus dikorbanin, merasa takut meninggalkan kesibukan duniawi.
Terus terang termasuk saya sebagai seorang pekerja, sangat sulit untuk mengatur waktu kapan harus cuti untuk pergi umroh. Karena jika melihat kegiatan kantor tidak ada habisnya. Jadi setiap tahun selalu diajamkan, mudah-mudahan tahun ini bisa berumroh, tapi hal itu terkalahkan dengan kesibukan.
Saya merasa malu sekali dengan kisah yang viral, seorang guru honorer yang Allah mampukan untuk berumroh karena kesungguhannya menabung di langit dan menabung di akhirat. Kisah guru honorer itu sangat menginspirasi, ketika ia rindu Mekkah, ia bersungguh-sungguh membuka tabungan haji, membuat pasport padahal tabungannya masih jauh dari kata cukup. Mempelajari doa-doa umroh, melihat youtube tata cara umroh, ngeprint barang apa saja yang harus dibawa saat umroh. Dan dengan tak disangka-sangka Allah mencukupkan ongkos untuk umroh karena ada dermawan yang mau mengumrohkan guru honorer.
Padahal kalau dibilang saya mampu untuk berumroh, saya mampu, gaji saya berlipat-lipat lebih besar dari guru honorer tersebut, terkadang saya juga dapat banyak kegiatan dan proyek. Tapi Allah belum mengundang ke baitullah karena belum melihat keusngguhan ku. Astagfirullahal adzim.
Setelah membaca kisahnya, aku lakukan satu-persatu yang guru honorer itu lakukan, yang utama adalah banyak menabung di langit, yaitu bersedekah dan niatkan ingin ibadah haji atau umroh. Dan saya juga mulai buka youtube tentang umroh jika di waktu senggang. Kalau untuk buka tabungan haji dan buat pasport insya Allah dalam waktu dekat ini saya akan urus, begitu ada kesempatan keluar kantor sebentar untuk ke bank dan mengurus pasport.
Ada banyak keutamaan ketika kita melakukan ibadah umroh di saat muda:
1.      Ibadah haji atau umroh merupakan ibadah fisik. Mulai dari kita di perjalanan yang jauh, melakukan thawaf dan sa’I, lalu mengunjungi tempat jiarah, pasti memerlukan fisik yang kuat. Anak muda pasti memiliki fisik yang lebih fit dan sehat. Selain kita beribadah kita juga bisa traveling dan kulineran.
2.      Pahala yang besar, ketika kita maksimal ibadah di tanah suci dan melakukan ibadah dengan khusuk, pasti pahala dan berkah Allah berikan kepada kita.
3.      Daya ingat, ibadah umroh memerlukan daya ingat untuk melafalkan doa-doa. Orang yang masih muda tentu daya ingatnya lebih kuat dengan orang tua.
4.      Jiwa petualang yang tinggi, sudah saya sebutkan di atas, kalau masih muda tentu ingin menjelajahi tempat-tempat bersejarah lebih banyak dan bisa kulineran tanpa khawatir dengan pengarauh kesehatan.
Mudah-mudahan pembaca semua, menjadi tamu Allah dan mendapat jamuan terbaik dari Allah di Tanah suci. Amiiin.
    
0

Kamis, 30 Januari 2020

Menjaga Kesehatan dengan Menjaga hati tetap bahagia


Tahukah Anda jika hati sedang sedih, pasti kesehatan secara otomatis menurun. Apabila kondisi mental sedang badmood akan berpengaruh juga dengan kondisi fisik. Oleh sebab itu saya punya cara sendiri agar tetap sehat menuju kepala empat  dengan menjaga hati tetap bahagia.
Memasuki  usia kepala empat memang tidak bisa dipungkiri banyak terasa keluhan di tubuh, apalagi kita makan apa saja dan jauh dari pola makanan sehat. Seperti sering makan junkfood, makanan serba instan dan juga banyak mengandung pengawet. Tapi saya punya terapi tersendiri untuk mengurangi stress agar hidup bahagia. Karena tujuan hidup kita adalah menjadi orang bahagia, buat apa harta banyak tapi tidak merasakan bahagia, betul apa betul?
Pertama yang saya lakukan adalah menerima diri ini apa adanya, terimalah diri Anda apa adanya baik kekurangan mau pun kelebihannya. Dengan menerima diri apa adanya Anda akan merasa percaya diri, dan dengan percaya diri bertambahlah kebahagiaan Anda.
Kedua : membuang prasangka buruk dan tetap berpikir positif. Prasangka buruk akan membuat diri kita menjadi was-was dan khawatir. Cara terbaik adalah dengan berpikir positif dan jangan terlalu memusingkan hal yang belum terjadi.
Ketiga : istirahat dengan cukup. Jika tubuh sudah lelah itu adalah kode kita harus istirahat. Jangan biarkan tubuh kita diporsir untuk bekerja. Karena sejatinya tubuh itu juga mempunyai hak untuk istirahat. Dan biarkan tubuh dan organ-organ lainnya beristirahat. Istirahat yang terbaik adalah dengan tidur. Tidak perlu tidur lama, yang penting tidur itu berkualitas.
Jauhi penyakit hati: iri hati, dengki dan serakah. Tiga penyakit ini akan membuat hidup Anda tidak bahagia. Percayalah. Jauhi sifat iri hati dan cemburu dengan apa yang orang lain miliki. Percaya saja rezeki tidak akan tertukar. Dengan begitu kita juga tidak akan serakah. Ingat ya Allah tidak suka dengan orang yang serakah.
Melakukan banyak kegiatan sosial, hal ini bisa membuat kita lebih bahagia. Contoh ikut kegiatan bakti sosial, memberikan santunan kepada orang yang membutuhkan. Biasanya ada kebahagiaan tersendiri ketika melihat orang lain bahagia.
Selanjutnya menyalurkan hobi, karena hobi saya menulis ya saya rajin lah menulis. Dengan menulis hati terasa bahagia dan plong. Apalagi kalau hobi ini bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah, pasti akan lebih membuat bahagia.
Lakukan hal yang membahagiakan. kalau memang Anda bahagia setelah shoping, maka lakukanlah shoping. Asalkan jangan kebablasan dan harus sesuai dengan kemampuan. Kalau saya merasa bahagia setiap kali membeli perhiasan emas. Maka saya kalau lagi suntuk, pergi ke toko emas atau pegadaian untuk membeli cincin atau gelang yang saya mau.  
Jangan lupa berlibur, sekali-kali libur dengan keluarga sangat bagus, selain bisa mendekatkan diri dengan keluarga berlibur juga akan membuat hati lebih bahagia. Apalagi jika Anda bekerja dari pagi hingga malam, manfaatkan waktu liburan untuk bersenang-senang dengan keluarga.    
0

Jumat, 24 Januari 2020

Apa Yang kamu Kerjakan di Hari Minggu


Hari minggu adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh saya yang kerjanya nguli. Setelah dari senin sampai Jumat kita kerja, saatnya hari minggu kita menikmati hasil kerja dong. Dengan leyeh-leyeh, nonton TV, baca buku kesayangan, atau jalan-jalan menikmati udara sekitar perumahan sambil sekali-kali menyapa ibu-ibu komplek. Ya walau pun panas dan gersang di Perumahan Bekasi Utara.
Sayangnya saya bukan tipe seperti itu, hari minggu selalu banyak aktivitas, seperti menulis dan menuangkan ide, mempelajari sesuatu hal yang baru,  jualan online, mengerjakan pekerjaan rumah, pokoknya saya orangnya tidak mau diam.
 Seperti saat ini tak ada ide untuk nulis, jadi nulis ngalor ngidul deh…wk…wk…wk. eh tapi emang bener saya orangnya tidak mau diam, seperti nonton TV saya merasa rugi waktu kalau hanya tiduran nonton TV, jadi kalau mau nonton saya gelar lah lapak setriaan di depan TV. Jadi sambil nonton sambil nyetrika. Dua pekerjaan sekaligus. Film atau acara selesai, ya saya juga selesai nyetrika. Suatu hari saya panggil Go Clean ke rumah, saya gatal kalau saya hanya duduk manis sedangkan orang lain kerja. Walau pun saya bayar. Mbak Go Cleannya bilang, “Ibu duduk aja, biar saya yang kerja.” Dia juga menawarkan untuk menyetrika. Ya kalau nyetrika sama orang, nanti saya nonton TV ngga ada kerjaan.
Sebenarnya itu terjadi mungkin karena dari kecil sudah terbiasa berkatifitas full. Jadi kalau tidak ada kegiatan, pasti terus mencari kegiatan. Rasanya tidak enak duduk bengong. Makanya kenapa anak-anak yang full aktifitas akan lebih sukses dibandingkan dengan anak yang kurang aktifitas. Apalagi anak sekarang ada istilah mager atau males gerak. Istilah ini jika dipelihara dalam diri anak, akibatnya anak lebih suka bermalas-malasan.
Tapi jangan juga tubuh ini diporsir kerja dan melupakan istirahat. Ya kalau tubuh sudah lelah, istirahatlah. Karena organ-organ tubuh juga perlu istirahat. Jika tidak maka fungsi-fungsi organ tersebut akan terganggu dan mengakibatkan kerusakan. Walau pun dampaknya tidak langsung. 
0