Memberi dan Menginspirasi

Minggu, 24 Maret 2013

Indonesia Membutuhkan Dokter pohon



Akhir-akhir ini angin kencang melanda beberapa wilayah di Indonesia, bahkan banyak rumah dan pohon yang tumbang. Angin kencang merupakan salah satu gejala awal peralihan musim hujan ke musim kemarau. Seperti yang di beritakan Pikiran Rakyat (8/1), pohon beringin berumur puluhan tahun setinggi 30 meter tumbang di kampung Pabuaran Cipatat kabupaten Bandung Barat.
Tak jarang pohon-pohon besar tumbang, menimpa kabel listrik dan telepon, menimpa pagar dan rumah orang yang berada di sekitar pohon tersebut. Bahkan menimpa kendaraan yang mengakibatkan kematian orang yang berada di dalam mobil.
Di Indonesia penghargaan terhadap pohon / tanaman masih sangat rendah, hal ini baru muncul setelah ada isu pemanasan global. Sebelumnya jika ada proyek pembangunan jalan / pembangunan gedung pohon-pohon langsung ditebang tanpa berfikir akibatnya.
Banyak pohon-pohon tua yang tidak terawat, sehingga Negara kita membutuhkan dokter pohon (aborist) lebih banyak. Istilah ini memang masih asing ditelinga kita. Aborist atau arboriculturalist, yaitu orang yang mempunyai keahlian dalam bidang kesehatan pohon khususnya untuk kepentingan keselamatan yang diakibatkan oleh pohon.
Dalam banyak kasus, tumbangnya pohon-pohon besar di sepanjang jalan sebetulnya bukanlah sebuah keniscayaan dan tak dapat diduga sebelumnya. Tetapi lebih pada ketidaktahuan, kealpaan dan kemasabodohan petugas mengidentifikasi kekuatan struktur pohon secara rutin dan mengambil langkah-langkah tepat yang diperlukan untuk mengurangi risiko pohon tumbang, yang dapat menghemat biaya, menghilangkan risiko korban jiwa ataupun rusaknya rumah dan terganggunya utilities di sekitarnya.
Ada beberapa hal yang dapat merusak kesehatan pohon, diantaranya:
1. Batang pohon tertabrak kendaraan sehingga batang cacat.
2. Penggalian di dalam area akar, bahkan memotong akarnya.
3. Perbuatan vandal (merusak) terhadap batang maupun dahan pohon oleh orang tidak bertanggung jawab.
4. Pohon hidup di Jakarta juga mengalami stress, termasuk kebanyakan air waktu banjir dan kekeringan pada waktu musim kering, dan polusi udara,
5. Gangguan serangga dan penyakit tanaman.
6. Ada juga kerusakan yang cenderung disebabkan oleh alam sendiri, seperti cuaca yang ekstrim, salah satunya adalah angin kencang yang dapat mengakibatkan dahan patah atau hanya retak saja.
Semua hal di atas dapat menyebabkan pohon terluka. Pohon, seperti halnya manusia, jika mengalami luka pada derajat tertentu tak dapat kembali normal. Pada manusia kita mengenal jaringan ikat, keloid, kapalan ataupun jaringan membusuk, yaitu usaha tubuh manusia untuk mengisolir luka.
Pohon yang sudah cacat, bukan berarti harus ditebang, tetapi tergantung dari derajat cacatnya, cacat tunggal atau cacat ganda, berapa parah busuknya, pada bagian apa cacatnya, jenis pohon dan tempat tumbuhnya.
Dalam kasus yang tidak kasat mata, kita memerlukan bantuan ahli pohon (arborist atau arboriculturalist, sang dokter pohon), mereka akan melakukan test yang hasilnya dipakai untuk menentukan, apakah pohon tersebut dipotong saja atau cukup diper-kuat, untuk mengurangi bahaya tumbangnya pohon.
Memang untuk menjaga kesehatan pohon peneduh di jalanan memerlukan perawatan yang kontinyu, antara lain: penyiraman khususnya pada saat musim kering, pendangiran, pemangkasan sehingga tidak mengganggu kabel.
Tumbuhnya jamur pada dahan atau batang atau akar pohon, merupakan tanda adanya kebusukan di area tersebut. Tidak mudah mengetahui derajat dan dalamnya kebusukan, perlu bantuan ahli pohon, jamur yang tumbuh di dahan, relatif mudah mengetahui dengan sedikit melukai dahan. Hasil pengetesan ini dapat dipakai untuk menentukan sisa kekuatan struktur pohon dan langkah apa yang harus diperbuat.
Jamur yang tumbuh di tanah sekitar pohon perlu diwaspadai, karena ada kemungkinan besar akar pohon sudah membusuk. Jika ahli pohon tidak segera memeriksanya, akar pohon akan terus membusuk dan pohon tidak mempunyai lagi kekuatan yang cukup untuk menyangga batangnya, akhirnya tumbanglah pohon tersebut. Pemeriksaan kebusukan akar oleh ahli pohon dapat membatasi luka yang disebabkan oleh pengetesan dan hasilnya akan sangat berharga.
Jika ditemui akar pohon yang membusuk, sangat tidak disarankan dilakukan pemupukan, karena pupuk akan mempercepat pertumbuhan organisma pembusuk, sehingga kerusakan akar akan lebih dipercepat.
Cara pengobatan terhadap tanaman yang sakit bermacam-macam. Bisa disuntik atau diinfus, seperti layaknya manusia. Isi cairan infus disesuaikan dengan penyakit pada tanaman, kata Suryo, cairannya bisa insektisida atau fungisida.
Si pemilik tanaman bisa juga menginfus sendiri tanamannya, tanpa perlu membawa pasien tanaman ini ke Klinik. Pemilik tanaman, cukup mengirim contoh daun dan torehan batang tanaman ke klinik. Setelah daun diperiksa, akan ada diagnosa dan cara menginfus tanaman. Infusnya disiapkan oleh tim dokter tanaman, dan dikirim ke pemilik tanaman.
Jasa dokter tanaman memang masih terasa asing dan belum banyak dimanfaatkan. Padahal, kondisi alam kian membuat profesi Dokter Tanaman ini penting. Suryo Wiyono, Dokter Tanaman sekaligus pendiri Klinik Tanaman di Bogor mengatakan, lewat tanaman mereka bisa mendeteksi pemanasan global. Caranya, lewat penemuan berbagai jenis penyakit baru pada tanaman.
0

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!