Tulisan ini lebih tepatnya untuk
menyemangati diri agar semangat menabung buat umroh. Karena walau pun tulisan
ini sebagai ajakan, bukan berarti saya udah umroh. Saya juga belum, tapi insya
Allah jika Allah mengijikan dalam waktu dekat, mudah-mudahan Allah mudahkan
semuanya untuk umroh. Amiin ya Robbal alamiin.
Keinginan untuk berkunjung ke rumah
Allah, beribadah di sana dan menikmati jamuan-Nya adalah keinginan setiap
muslim. Tapi keinginan itu ada yang sungguh-sungguh dan ada yang hanya di mulut
saja. Jika orang yang bersungguh-sungguh, pasti lah akan berusaha dan berdoa
dengan sungguh-sungguh pula.
Sekali lagi ibadah umroh bukan hanya
milik mereka yang punya banyak harta, ada kalanya yang punya banyak harta tidak
ada keinginan untuk menjuju ke sana, karena mereka disibukkan dengan urusan
dunia dan akhirnya melalaikan untuk melaksanakan ibadah yang satu ini.
Mudah-mudahan saya dan keluarga dijauhkan dari sifat seperti ini.
Ibadah umroh termasuk ibadah yang
berat, karena banyak yang harus dikorbankan, sudah jelas kalau harta, bukan
sedikit yang harus dikeluarkan. Tapi juga yang tak kalah penting adalah
pengorbanan waktu. Biasanya kaum muda-muda, pengusaha muda dan eksekutif muda
kesulitan membagi waktu. Ada waktu yang harus dikorbanin, merasa takut
meninggalkan kesibukan duniawi.
Terus terang termasuk saya sebagai
seorang pekerja, sangat sulit untuk mengatur waktu kapan harus cuti untuk pergi
umroh. Karena jika melihat kegiatan kantor tidak ada habisnya. Jadi setiap
tahun selalu diajamkan, mudah-mudahan tahun ini bisa berumroh, tapi hal itu
terkalahkan dengan kesibukan.
Saya merasa malu sekali dengan kisah
yang viral, seorang guru honorer yang Allah mampukan untuk berumroh karena
kesungguhannya menabung di langit dan menabung di akhirat. Kisah guru honorer
itu sangat menginspirasi, ketika ia rindu Mekkah, ia bersungguh-sungguh membuka
tabungan haji, membuat pasport padahal tabungannya masih jauh dari kata cukup.
Mempelajari doa-doa umroh, melihat youtube tata cara umroh, ngeprint barang apa
saja yang harus dibawa saat umroh. Dan dengan tak disangka-sangka Allah
mencukupkan ongkos untuk umroh karena ada dermawan yang mau mengumrohkan guru
honorer.
Padahal kalau dibilang saya mampu untuk
berumroh, saya mampu, gaji saya berlipat-lipat lebih besar dari guru honorer
tersebut, terkadang saya juga dapat banyak kegiatan dan proyek. Tapi Allah
belum mengundang ke baitullah karena belum melihat keusngguhan ku.
Astagfirullahal adzim.
Setelah membaca kisahnya, aku lakukan
satu-persatu yang guru honorer itu lakukan, yang utama adalah banyak menabung
di langit, yaitu bersedekah dan niatkan ingin ibadah haji atau umroh. Dan saya
juga mulai buka youtube tentang umroh jika di waktu senggang. Kalau untuk buka
tabungan haji dan buat pasport insya Allah dalam waktu dekat ini saya akan
urus, begitu ada kesempatan keluar kantor sebentar untuk ke bank dan mengurus
pasport.
Ada banyak keutamaan ketika kita melakukan
ibadah umroh di saat muda:
1.
Ibadah
haji atau umroh merupakan ibadah fisik. Mulai dari kita di perjalanan yang
jauh, melakukan thawaf dan sa’I, lalu mengunjungi tempat jiarah, pasti memerlukan
fisik yang kuat. Anak muda pasti memiliki fisik yang lebih fit dan sehat. Selain
kita beribadah kita juga bisa traveling dan kulineran.
2.
Pahala
yang besar, ketika kita maksimal ibadah di tanah suci dan melakukan ibadah
dengan khusuk, pasti pahala dan berkah Allah berikan kepada kita.
3.
Daya
ingat, ibadah umroh memerlukan daya ingat untuk melafalkan doa-doa. Orang yang
masih muda tentu daya ingatnya lebih kuat dengan orang tua.
4.
Jiwa
petualang yang tinggi, sudah saya sebutkan di atas, kalau masih muda tentu
ingin menjelajahi tempat-tempat bersejarah lebih banyak dan bisa kulineran
tanpa khawatir dengan pengarauh kesehatan.
Mudah-mudahan pembaca semua, menjadi
tamu Allah dan mendapat jamuan terbaik dari Allah di Tanah suci. Amiiin.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!