Memberi dan Menginspirasi

Rabu, 09 Desember 2015

Tips Menembus Media Masa


Saya memulai karir menulis semenjak duduk di bangku kuliah, terinspirasi dari seorang teman yang magang sebagai wartawan dan sering mengirimkan tulisan ke berbagai media. Karena keinginan yang kuat untuk bisa menembus media dan usaha yang maksimal. Jangan salah, waktu zaman saya kuliah dunia internet tidak seperti sekarang. Saya harus ke warnet dan rental komputer untuk ngetik. dan pengiriman naskah pun melalui pos. Target pertama saya yaitu koran Pikiran Rakyat, karena itulah koran yang mudah saya peroleh, saya bisa baca di perpustakaan kampus. Saya juga beli berbagai buku tentang dunia tulis menulis. Pokoknya saya harus kirim artikel minimal satu artikel setiap minggu. Kabar gembira datang tulisan dan foto saya dimuat di rubrik kampus, ternyata kalau kita punya tekad yang kuat, dibarengi dengan usaha dan doa tidak ada yang tidak mungkin terjadi. Percaya diri pun mulai muncul saat teman-teman mengucapkan selamat, mereka melihat tulisan saya dimuat di media nasional. Dari sana semangat terus mengalir, walau pun terkadang semangat itu turun.
Jujur, dulu saya menulis karena cari rupiah. Uang saat itu sangat berarti bagi saya, dan saya memang tipe orang yang ingin menjajal segala sesuatu. tentunya yang menghasilkan uang. Mungkin kelihatan matre ya, tapi memang itulah saya. Saya bukan orang yang menyerah sebelum bertanding.
Beda sekali kalau melihat keponakan, atau teman padahal sudah jelas lagi susah dalam hal keuangan, saya kasih ide untuk belajar menulis, biar dapat uang tambahan, atau saya sodori bisnis dari rumah, mereka banyak sekali alasannya. Tidak bakatlah, susahlah, dan sederet alasan lain. Padahal  semua ilmudidunia ini bisa dipelajari, setelah itu kita bisa meyaring dan menetapkan skala prioritas, mana yang akan kita tekuni.  saya suka geregetan sama orang yang kumeok memeh dipacok.
Kalau menurut saya untuk menembus media itu harus disesuaikan dengan minat kita, mau menulis opini, cerpen, cernak atau  tulisan perjalanan. dan yang tak kalah penting adalah mengenal media tersebut. Beli lah majalah atau koran yang akan kita kirimi tulisannya minimal 10, lalu kita pelajari mulai dari jenis penulisan, gaya bahasa, hingga jenis huruf yang biasanya ditentukan oleh media masa.
Berikut ini adalah tulisan saya yang pernah menghiasi media

                    

1.       Tabloid Prioritas Judul green Canyon di tanah Pasundan  ( Perjalanan )edisi 7 Januari 2013
2.       Tabloid Prioritas Judul : Warisan budaya leluhur Bulukumba  (Perjalanan)Edisi 17-23 Des 2012
3.       Majalah Sunda Mangle  Carpon Judul  Anaking Edisi 20-26 Des 2012
4.       Forum Guru  Pikiran rakyat Judul Membudayakan Pendidikan inklusif edisi  6 Sept 2012
5.       Forum Guru Pikiran Rakyat Judul Menyoal Penambahan jam pelajaran edisi  27 November 2012
6.       Yakinlah,Undangan Allah segera tiba Pikiran Rakyat
7.       Planet Baru Layak Huni ditemukan Pikiran Rakyat Edisi 22 november 2012
8.       Alfred Bernhar nobel, Penemu Dinamit Pikiran Rakyat
9.       Benarkah Jakarta akan tenggelam Harian Analisa 21 Januari 2013
10.   Paralayang DiBukit gantole ( Perjalanan) Pikiran Rakyat 2 Februari  2013
11.   Kisah Pinisi Dari Bulukumba Pikiran Rakyat 2 Juni 2013
12.   Pulau Tidung, eksotisme di pulau terpencil Pikiran Rakyat.
13.   Nu Ngulutrak tengah peuting (carpon, Tribun Jabar)
14.   Gerobak Sampah (cernak, Majalah Girls)

                

Itu hanya sebagian judul yang saya ingat, karena setelah itu saya sempat menulis artikel untuk konten web, menulis buku. Alhamdulillah rezeki dari nulis belum terputus walau pun sekarang sudah bekerja sebagai abdi negara. Ya tentunya waktu full time sebagai penulis dan sekarang memang berbeda, sekarang waktu nulis hanya ketika hari libur seperti sekarang..
0

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!