Memberi dan Menginspirasi

Minggu, 19 Agustus 2018

Wahai Anakku Jangan Tinggalkan Sholat Lima Waktu

sumber gambar: www.tipsanakcerdas.com

Saya Bukanlah seorang yang ahli dalam mendidik anak, saya hanya seorang ibu yang terus berusaha untuk menjadi lebih baik. Saya memang bukan ibu yang sempurna, namun saya terus belajar untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anak. Semua orang tua tidak ada yang langsung pintar mendidik anak, mereka semua belajar dari hal yang kecil.
Ketika kita merasa tidak mampu untuk mendidik anak-anak, Allah sesuai dengan persangkaan kita, dan jika kita merasa mampu, maka Allah juga akan memberi kesabaran dan keikhlasan dalam mendidik anak-anak.  
Jika hari ini kita merasa lelah dengan kelakuan anak-anak, yakinlah lelah kita akan berbuah manis jika kita lillah. Biarlah kita berlelah-lelah dahulu, demi kesenangan dan kebahagiaan di masa yang akan datang.
Di usia anak saya yang memasuki usia 6-12 Tahun, mereka memang moody, terutama masalah sholat, mungkin semua anak juga sama, kalau lagi rajin dan moodnya bagus tidak perlu disuruh, tapi kalau lagi badmood, jangan harap dia langsung sholat ketika kita mengingatkan sholat. Pasti banyak sekali alasannya.
Banyak orang tua yang mengikuti mood anak-anaknya, biarlah karena masih kecil dan belum ada kewajiban sholat. Mungkin itulah yang terlintas dipikiran orang tua, karena mereka tidak mau berlelah-lelah dahulu.  Padahal seiring dengan berjalannya waktu, seiring dengan pertumbuhan anak-anak, akan semakin sulit kita memantau aktivitas anak-anak dan akan semakin sulit juga kita mengingatkan sholat untuk anak-anak.
sholat merupakan ibadah yang dilakukan terus-menerus, jadi kalau tidak dibiasakan dari sejak dini, akan sulit jika sudah dewasa mereka membiasakan diri. Itulah alasannya saya sangat disiplin kalau masalah sholat. Walau pun setiap hari saya harus cerewet. selain saya bertanya sudah makan belum? Pertanyaan yang sering saya tanyakan pada anak-anak adalah sudah sholat belum?
Pertanyaan itu akan terus berulang setiap waktu sholat, di manapun saya berada, ketika saya di kantor atau sedang dinas luar, yang pertama saya tanyakan adalah sholat. Apakah anak-anak saya tidak pernah bolos sholat? Sering juga mereka bolos sholat, ketika kami orang tua tidak mengingatkan dan mereka juga kelupaan. Pokoknya walau pun setiap waktu saya ingatkan sholat, ada aja bolongnya. Saya menganggap ini adalah proses. Saya dan suami tidak lelahnya mengingatkan sholat. Terkadang suami, yang memang agak kurang sabaran, selalu diiringi dengan drama di pagi hari, Ka kenapa sih sholat harus selalu dingatkan? Kaka harus mempunyai kesadaran sendiri kalau untuk sholat.  Ah drama-drama itu akan Menjadi kenangan kami kelak.
Di saat anak sakitpun saya berusaha untuk tetap mengingatkan sholat. Kadang anak saya protes, lagi sakit di suruh sholat. Saya sebagai orang tua juga berat sekali melihat anak yang terbaring lemas, masih aja saya suruh sholat. Tapi ini adalah kewajiban, saya jelaskan dengan perlahan, kalau kewajiban sholat ini selama kita masih bernafas. Dan orang yang sudah mati saja yang tidak diwajibkan sholat.
Jika kelak anak-anak saya baca blog ini, mereka pasti akan senyum-senyum sendiri mengingat kenangan masa kecil mereka.  Dan satu kali lagi kami ingatkan nak,  ”Jangan tinggalkan sholat lima waktu ya!”

0

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!