Memberi dan Menginspirasi

Jumat, 08 September 2017

Ketika Istri Menjadi Tulang Punggung



Kebahagiaan  seorang istri adalah dinafkahi  walau pun ia seorang yang mandiri secara financial. Namun jika istri dengan terpaksa menjadi tulang punggung atau penghasilannya lebih besar  dari pada suami, jangan sampai  mengurangi kebahagiaan sebagai seorang istri.
Ada banyak faktor yang menjadikan istri maju di garda depan,  bisa karena suami kena PHK, suami sakit dan lain sebagainya.  Maka sebagai istri yang tidak bisa membiarkan anak-anak dan keluarganya tidak makan,  ia keluarkan jurus-jurusnya. Karena perempuan adalah makhluk yang multitalenta. Jika dalam keadaan terdesak, ia akan  menjadi  superwomen.
Tidak menutup kemungkinan karena situasi ini  rumah tangga menjadi taruhan,  suami yang egonya tinggi sering kali cepat tersinggung. Atau istri yang merasa lebih, berlaku seperti boss di rumah tangga. Bisa juga istri merasa lelah, sehingga ucapannya terkadang tidak terkontrol  dan memicu pertengkaran-pertengkaran di rumah.  Suami yang merasa istrinya lebih sibuk di luar rumah,  sehingga perselingkuhan sering terjadi karena suami merasa diacuhkan.  Dan banyak lagi permasalahan-permasalahan lainnya.
Idealnya memang istri di rumah atau memiliki pekerjaan di rumah, suami yang keluar, namun di dunia ini ada juga yang tidak ideal. Dan kalau kita mengejar rumah tangga ideal, pada akhirnya kita kurang bersyukur.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Kalau saya sendiri menyikapinya dengan bersyukur,  bersyukur masih bisa diberi kesempatan untuk menjadi jalan rezeki bagi keluarga, seandainya tidak ada yang menopang pasti akan lebih buruk lagi keadaanya.  Bersyukur melalui tangan dan kaki ini masih bisa mencari rezeki,  bukan karena saya hebat, tapi Allah  telah memampukan.  Jika kita melihat kebawah masih banyak yang lebih menderita. Dengan bersyukur  kita merasa lebih bahagia.
Kedua yang saya lakukan adalah ikhlas, dengan ikhlas kita bekerja, jika rezeki kita dimakan oleh anak dan suami, itu sebagai sedekah dan amal kita. Biar saja Allah yang menilainya. Dengan ikhlas hati ini ringan. 
 Yang terakhir doa, karena kita hanya seorang hamba, kekuatan kita hanya doa. Doa istri yang sholeh di dengar oleh Allah. Walau entah kapan doa itu dikabulkan, saya yakin dengan kekuatan doa. Doa kan suami agar dimampukan untuk mencari nafkah, doakan suami agar dibukakan pintu rezekinya, doakan  suami dan anak-anak  untuk tetap dijalannya. Dan jika semua itu sudah dijalankan, insya Allah rumah tangga akan selalu terjaga dari syetan yang senantiasa menggoda hambanya. 

0

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!