Memberi dan Menginspirasi

Senin, 07 November 2016

3 wisata terkenal di Dieng


Liburan kali ini berkesempatan menyusuri dataran tinggi  di Pulau Jawa, yaitu  Pegunungan Dieng.  Memang tidak salah jika pegunungan Dieng ini di sebut dengan negeri kahyangan atau negerinya para dewa.  Selain menyuguhkan berbagai keindahan,  Dieng juga sangat nyaman untuk beristirahat  dan berekreasi.
Sepanjang  jalan yang berkelok-kelok  rasanya tak lelah mata memandang, deretan pegunungan dan rumah-rumah penduduk yang berada di kaki bukit pegunungan Dieng. Sayang sekali kami ke lokasi menjelang duhur jadi tidak sempat melihat indahnya matahari terbit di puncak Sikunir.  Tapi kekecewaan itu terbayar dengan melihat pemandangan alam lainnya.
Tepat jam 12 kami tiba di dataran tinggi Dieng, sebelum melakukan perjalanan kami istirahat, yang mau sholat dipersilahkan sholat dulu yang mau makan siang sudah disiapkan oleh panitia di sebuah rumah makan, matahari sudah berada di puncak tapi udara masih sangat dingin. Siang ini kami disuguhi nasi panas dan makanan berkuah yang bikin seger. Lanjut perjalanan menuju wisata. Berikut 4 kawasan wisata yang saya kunjungi di Dieng dengan waktu singkat.
          1Candi
Candi di kawasan Dieng merupakan peninggalan kerajaan hindu, merupakan objek wisata sejarah di ketinggian 2000 M dari permukaan laut. Candi Dieng memiliki keistimewaan sendiri, walaupun tidak seluas candi Borobudur atau Prambanan. Candi di sini bentuknya bujur sangkar yang tersebar dibeberapa titik. Nama-nama candi di sini sesuai dengan nama tokoh pewayangan dalam kitab Mahabaratha. Kelompok candi tersebut adalah komplek candi Bima, Komplek Candi Arjuna, Komplek Candi Gatot Kaca dan komplek Candi Dwarawati.
Untuk datang ke sini sayang sekali jika tidak diabadikan kamera. Suasana candi di padu keindahan alam yang indah tak boleh dilewatkan untuk berfoto-foto ria.
         2. Kawah Sikidang
Kami kembali menaiki bus kecil untuk melanjutkan perjalanan ke Kawah Sikidang, Kawah Sikidang merupakan salah satu kawah yang berada di dataran tinggi Dieng. Kawah ini aman karena tidak mengandung karbondioksida, tapi yang mau berkunjung ke sini harus bawa masker karena bau belerang yang sangat menyengat. Tapi jika Anda tidak membawa masker banyak yang menawarkan masker di sana.
Kawah sikidang berasal dari nama hewan kijang, mungkin di sekitar kawah ini banyak  ditemui hewan kijang. Kawah sikidang tidak terlalu panas tidak sampai 100 derajat celcius, air belerangnya bagus untuk gatal kulit.
Kami mampir di kedai kopi yang berada di pasar sebelum masuk area kawah. Disini pengunjung bisa membeli oleh-oleh khas Dieng seperti kentang Dieng yang terkenal dan segala olahan dan cemilan dari kentang. Oleh-oleh lainnya seperti carica dan purwaceng juga banyak ditemui di Dieng. Purwaceng adalah minuman untuk menjaga stamina pria. Bentuknya seperti gingseng dan rasanya pedas. Tanaman ini dibudidayakan di dataran tinggi Dieng, namun harganya lumayan mahal karena termasuk tanaman langka dan budidayanya agak sulit. Sebelum membeli sebagai oleh-oleh, Anda harus tahu khasiat tanaman ini yaitu untuk kekuatan seksual para pria.
          3. Telaga tiga warna
Tempat selanjutnya, dan lokasi terakhir adalah telaga warna, kami hanya singgah sebentar di sini, karena hari sudah sore dan kami akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Sayang sekali telaga sedang kering, dan tidak terlihat warna-warninya. Tapi menurut pemandu wisata, kenapa dikatakan telaga tiga warna karena memiliki 3 warna yang berbeda. Pemandangan alam di sini sangat menakjubkan. Warna-warni telaga berasal dari pantulan cahaya matahari. Jadi sangat dianjurkan untuk datang ke sini pada siang hari.

0

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!