Memberi dan Menginspirasi

Rabu, 24 Januari 2018

IKHTIAR LANGIT VS IHTIAR BUMI


Kita sering sekali mendengar kata ihtiar langit atau marketing langit, ternyata mereka yang mampu meraup omset milyaran terlebih dahulu menerapkan konsep marketing langit ini sebelum menjalan kan ihtiar bumi. Terkadang kita hanya mencari dunia saja dan mengabaikan akhirat, maka tidak aneh jika semakin banyak harta yang diperolehnya, semakin membuat ia merasa gelisah dan merasa jauh dengan Allah.
Apa sebenarnya marketing langit itu? Sebenarnya saya juga lagi belajar mengenai hal satu ini, belum semuanya bisa istiqomah.  Terkadang masih sulit untuk bangun subuh, subuh masih kesiangan, sholat lima waktu tidak tepat waktu, lupa sedekah, meninggalkan solat sunat, apalagi puasa sunat, malas bangun malam. Banyak sekali godaannya. Pantas saja rezekinya belum semelesat orang lain.
Jika kita perhatikan orang-orang yang sukses disekitar kita, coba deh perhatikan hubungan mereka dengan Allah, pasti mereka memiliki hubungan lebih intim dengan Allah. Jangan iri dengan rezeki mereka yang melimpah, kita tidak tahu dibalik semua itu, mungkin mereka setiap hari terbangun setiap malam dan memohon kepada Allah disaat orang lain terlelap tidur, atau mungkin tilawahnya konsisten  setiap hari dan memiliki target, lihatlah sholat wajibnya, lihatlah sedekahnya, pasti kita malu telah iri dengan mereka.
Ingin sekali mengikuti jejak mereka,  namun sulit sekali. Godaannya besar. Tapi jika ada kemauan pasti Allah kasih jalan. Dengan hal-hal kecil dulu, contoh kecil sedekah setiap hari dan konsisten. Caranya siapkan celengan untuk sedekah, kita bisa memasukkan uang dua ribuan setiap hari, akhir bulan kita buka dan berikan seluruhnya kepada orang yang membutuhkan disekitar kita.
Contoh kedua, ketika kita bertemu dengan orang tua yang masih berjualan mengayuh gerobak, beli lah barangnya walau pun kita tidak membutuhkan, barang tersebut bisa kita berikan kepada orang lain. Niatkan saja kita ingin membantu mereka, niatkan sedekah, dan kita sudah membuat orang lain bahagia. Karena  penjual tersebut tentu bahagia barangnya kita beli.
Contoh ketiga,  setiap hari Jumat memberi makan anak yatim,  berbuat baik kepada kedua orang tua, dan masih banyak lagi  ihtiar-ihtiar yang bisa kita lakukan.  Jangan lupa ihtiar buminya juga dijalankan, dengan rajin berusaha dan terus mengupgrade diri lebih baik.
0

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!