Kehamilan
merupakan masa yang paling dinanti oleh setiap wanita, saya merasa bersyukur
sekali pernah merasakan hamil. Karena masa-masa itu adalah masa yang paling
indah. Tidak semua wanita bisa merasakan hamil, dan di belahan bumi mana pun wanita yang sedang merindukan kehadiran
seorang anak, atau bahkan wanita yang sepanjang hidupnya tidak pernah merasakan
kehamilan mudah-mudahan diganti kebahagiaannya dengan berlipat-lipat kebahagian
dengan tetap mencintai anak-anak disekitarnya.
Mengenang masa
kehamilan, jadi ingat saat-saat mau melahirkan. Saat kelahiran pertama
didahului dengan pecah ketuban. Saat itu aku kaget, karena air merembes seperti
kencing tapi tidak bisa tertahan. Lalu aku ingat ciri-ciri orang yang mau
melahirkan adalah keluar air ketuban. Segera aku hubungi dokter. Ba’da isya
pecah ketuban, jam tujuh pagi anak pertamaku lahir normal, alhamdulillah
bahagia dan lega rasanya.
Oh iya
sebenarnya apa itu air ketuban? Di dalam rahim, bayi dikelilingi oleh kantung
membran, kantung membran tersebut berisi air ketuban. Air ketuban ini pecah
ketika mendekati proses kelahiran. Ciri-ciri air ketuban warnanya bening
seperti urin tapi ada juga yang bercampur darah.
Tapi walaupun
normalnya pecah saat mau melahirkan, air ketuban ini bisa pecah dini artinya
pecah sebelum masa kehamilan berumur 37 minggu. Dan ini bisa menyebabkan bayi
lahir prematur atau terpaksa dilahirkan sebelum waktunya.
Penyebab
ketuban pecah dini belum bisa dipastikan, namun kita bisa lihat dari faktor
resikonya diantaranya adalah:
1.
Ibu hamil mengalami
stress.
2.
Ibu hamil
perokok.
3.
Ibu pernah
terjatuh atau kecelakaan motor.
4.
Ibu hamil
pernah biopsi serviks.
5.
Ibu hamil mengalami infeksi leher rahim.
6.
Kantung ketuban
terlalu melar, diakibatkan oleh jumlah janin dalam kandungan.
7.
Pendarahan.
8.
Tekanan darah
yang kurang terkontrol.
9.
Pernah mengalami
ketuban pecah sebelumnya.
Jika mengalami ketuban pecah dini,
jangan dulu panik. Segera datangi dokter dan ibu akan diperiksa dan tes laboratorium, selain itu juga di periksa kondisi
bayi untuk tindakan selanjutnya.
Alangkah lebih baik, untuk menghindari
ketuban pecah dini, ibu hamil menjaga kehamilannya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
memeriksakan kondisi kehamilan pada bidan atau dokter minimal satu kali dalam
satu bulan, lalu setelah kehamilan semakin membesar frekuensi pemeriksaan lebih
ditingkatkan.
Alhamdulillah kedua anakku lahir secara
normal dan lancar, dan tidak mengalami pecah ketuban sebelum waktunya. ibu-ibu yang pernah mengalami pecah ketuban
dini bisa sharing di kolom komentar ya. Aku tunggu ya!