Sumber : www.satomedia.com |
Oleh : Yati Nurhayati
Anak
merupakan karunia yang terindah yang
harus kita asuh dan didik agar kelak menjadi mandiri dan berguna bagi keluarga nusa dan bangsa. Membekali anak
dengan pengasuhan dan pendidikan menjadi tugas bagi orang tua. Tugas itu akan
terasa berat berlipat-lipat bagi orang
tua yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus. Namun, bagi orang tua yang
memiliki anak berkebutuhan khusus janganlah berpurtus asa. Dengan penerimaan
dan perhatian dari orang tua dan lingkungannya anak akan sampai pada tahap
kemandirian.
Bagi
orang tua yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus, jangan larut dalam
kesedihan apalagi sampai anak terbengkalai. Diluar sana banyak orang tua yang
bernasib sama, anda tidak sendirian.
Karena biasanya setiap orang tua mengharap anaknya tumbuh normal dan
optimal, jadi ketika tidak sesuai dengan harapan, timbul reaksi yang
bermacam-macam, biasanya orang tua akan shock, marah, depresi, menyalahkan diri
sendiri atau menyalahkan orang lain.
Sebaiknya
kita sebagai orang tua jangan terlarut dalam kesedihan, bagaimana kita bisa
mengembangkan potensi yang ada secara maksimal, jika kita terus menyesali yang
sudah terjadi.
Ada
banyak kategori ABKdiantaranya hambatan inderawi, gangguan fisik, masalah
kesehatan karena penyakit, disabilitas intelektual gangguan neurologis ,
gangguan perkembangan dan hambatan perilaku. Biasanya terdeteksi saat bayi
dilahirkan. Hal ini bisa dililihat dari tangisan, bentuk tubuh atau fungsi
tubuh yang seharusnya bereaksi normal. Gangguan berat, seperti down syndrome bisa diketahui ketika anak
masih didalam kandungan. Sementra gangguan ringan seperti terlambat bicara baru
terungkap pada masa tumbuh kembang.
Ketika
anka menginjak usia dua tahun, kemampuan motoriknya sudah dapat terlihat. Baik kasar maupun halus. Ia bisa berjalan,
berbicara dan memegang sesuatu. Jika terdapat kelainan, segera lah orang tua
berkonsultasi dengna dokter.
Biasanya
orang tua menganggap itu belum waktunya, atau kebanyakan orang menyangkal
anaknya tidak normal. Padahal kita berkejaran dengan waktu, otak anak berhenti
berkembang pada saat usia tiga tahun. Lalu dua tahun berikutnya adalah
penyempurnaan, dimasa itulah masa yang tepat untuk terapi.
Diperlukan
stock kesabaran yang ekstra bagi orang tua, karena terapi tidak bisa dilakukan
dalam waktu sekejap.
Walaupun
anak memiliki kekurangan, sedari kecil harus terus distimulasi / dirangsang
untuk tumbuh kembangnya. Setinggi apapun
tingkat keparahan ABK Tuhan pasti memberikan potensi dan kemampuan. Banyak kasus,
ibu yang membesarkan ABK dan mampu menghantarkan anaknya untuk memiliki prestasi yang gemilang dalam
kehidupannya.
ABK
perlu dukungan dari orang tua dan lingkungannya. Salah satu nya yaitu dengan penerimaan dan
menganggapnya sama seperti orang normal lainnya.
Terapi dan Pendidikan
Tidak
ada kata terlambat untuk melakukan terapi, usia berapun diketahui, sebaiknya
lekas dilkukan terapi. Namun untuk
hasilnya jelas lebih baik untuk yang ditemukan sedini mungkin. Anak yang tidak
dilatih dan diterapi untuk mandiri semakin besar, akan semakin menjadi beban
bagi orang tua dan keluarganya.
Terapi
bisa bermacam-macam tergantung jenis ABK nya, sebagai gambaran, untuk anak
autis, terapi yang dilakukan pertama adalah sensorik integrasi. Ini dilakukan
sebagai upaya membuat anak tersebut kembali kedunia kita, dengan cara
menstimulus sensoriknya agar dia bisa bereaksi sebagaimana mestinya dan
berperilaku yang sesuai. Namun terapi yang dilakukan harus berkesinambungan
dan dilakukan dirumah sealin diklinik. Karena waktu anak banyak dirumah.
Jika
anak sudah waktunya untuk bersekolah,
berilah kesempatan ia untuk mendapat pendidikan disekolah. Terkadang
orang tua malu menyekolahkan ABK. Usahakan anak disekolahkan di sekolah inklusi
, agar anak terbiasa untuk bergaul dengan anak tanpa kebutuhan khusus. Apalagi
jika intelegensinya tidak terganggu.
Sekolah Inklusi adalah sekolah regular yang
menerima ABK , dengan menyediakan system pendidikan yang sama seperti anak tanpa
kebutuhan khusus, mulai dari kurikulum, pembelajaran hingga penilaian. Disini Biasanya
anak akan mendapat guru pembimbing khusus.
Sebenarnya
kunci pengasuhan ABK ada di orang tua, jika orang tua sudah terbiasa melatih
mandiri dia akan mudah menyesuaikan diri untuk bersekolah disekolah umum.
Mudah-mudahan
tulisan sederhana ini bisa bermanfaat dan menginspirasi bagi para orang tua
yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!