Air
merupakan kebutuhan vital bagi manusia, setiap hari tubuh manusia memerlukan
sekitar 2 liter air, dan 70 % raga kita
terdiri dari cairan. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makanan selama
seminggu, tapi tanpa air hanya mampu bertahan dua hari.
Namun
kian hari air bersih kian langka dan mahal.
Kita sering melihat di media cetak maupun elektronik, orang yang
mengantre untuk air bersih, atau membelinya dengan harga yang lumayan mahal. Badan
pangan dan pertanian (FAO) PBB telah memperingatkan di Tahun 2025 terdapat 1.8 miliar penduduk bumi bakal mengalami
kelangkaan air. Tahun yang sama diindikasikan oleh World Water Assement Programe (WWAP) sebagai
waktu dimana hampir dua pertiga penduduk dunia akan bermukim diwilayah yang
mengalami defisit air.
Dulu
ketika saya masih kecil jika musim kemarau, dikampung saya tak pernah
kekurangan air, tapi sekarang tidak ada hujan berapa bulan saja, air didalam
sumur kering. Kita harus membeli air bersih seharga 5000 / jeliken. Untuk
memmenuhi kebutuhan air minum, dan
kebutuhan lainnya. Mungkin hal ini karena pengaruh global warming, ketika musim
kemarau air susah didapat. Tapi ketika musim hujan banjir melanda dimana-mana.
Peringatan
Word Day for Water dicetuskan saat digelar konferensi tingkat tinggi bumi yang
diselenggarakan badan PBB-UNCED (United Nations Conference on Environment And
DevelopmentI di Rio De Janeiro, Brasil (1992). Dalam sidang umum PBB ke 47 yang
dilaksanakan 22 Desember 1992 keluarlah Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan
pelaksanaan peringatan hari air sedunia yang diperingati setiap tanggal 22
Maret dan dimulai pada tahun 1993. Hal ini dilatarbelakangi upaya menarik
perhatian public terhadap pentingnya ketersedian air bersih sekaligus sosialisai
tata kelola sumber daya air segar yang berkelanjutan.
Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia
ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air yang cukup.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia
berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri.
Saat ini kebutuhan akan air bersih seakan berlomba dengan
produksi air bersih, permintaan bersaing melawan suplai. Dimana kebutuhan akan
air bersih meningkat drastis seiring bertambahnya penduduk, sedangkan produksi
air bersih semakin lambat seiring kendala air baku baik dari segi kualitas
maupun kuantitas. Walaupun air bersih merupakan sumber daya alam yang dapat
terbarukan, untuk masa yang akan datang diprediksikan bahwa akan terjadi
kondisi dimana permintaan akan air bersih akan melebihi persediaan ataupun
produksi air bersih yang dapat dihasilkan. Hal ini diperparah lagi dengan
adanya pencemaran air permukaan dan bawah tanah seiring dengan semakin
meningkatnya jumlah industri.
Oleh karena itu, kita pun harus mulai menghemat
penggunaan air bersih dan bahkan harus mencegah atau setidaknya mengurangi
pencemaran dan pengrusakan terhadap lingkungan terutama yang berkaitan dengan
sumber daya air yang kita miliki agar bisa kita gunakan untuk saat ini, esok
dan masa yang akan datang.Yati Nurhayati
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!