Memberi dan Menginspirasi

Kamis, 13 Juni 2013

Pendidikan dan Terapi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)




Sumber : www.satomedia.com


Oleh  : Yati Nurhayati
Anak merupakan karunia yang terindah  yang harus kita asuh dan didik agar kelak menjadi mandiri dan berguna bagi  keluarga nusa dan bangsa. Membekali anak dengan pengasuhan dan pendidikan menjadi tugas bagi orang tua. Tugas itu akan terasa berat  berlipat-lipat bagi orang tua yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus. Namun, bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus janganlah berpurtus asa. Dengan penerimaan dan perhatian dari orang tua dan lingkungannya anak akan sampai pada tahap kemandirian.
Bagi orang tua yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus, jangan larut dalam kesedihan apalagi sampai anak terbengkalai. Diluar sana banyak orang tua yang bernasib sama, anda tidak sendirian.  Karena biasanya setiap orang tua mengharap anaknya tumbuh normal dan optimal, jadi ketika tidak sesuai dengan harapan, timbul reaksi yang bermacam-macam, biasanya orang tua akan shock, marah, depresi, menyalahkan diri sendiri atau menyalahkan orang lain.
Sebaiknya kita sebagai orang tua jangan terlarut dalam kesedihan, bagaimana kita bisa mengembangkan potensi yang ada secara maksimal, jika kita terus menyesali yang sudah terjadi.
Ada banyak kategori ABKdiantaranya hambatan inderawi, gangguan fisik, masalah kesehatan karena penyakit, disabilitas intelektual gangguan neurologis , gangguan perkembangan dan hambatan perilaku. Biasanya terdeteksi saat bayi dilahirkan. Hal ini bisa dililihat dari tangisan, bentuk tubuh atau fungsi tubuh yang seharusnya bereaksi normal.  Gangguan berat, seperti  down syndrome bisa diketahui ketika anak masih didalam kandungan. Sementra gangguan ringan seperti terlambat bicara baru terungkap pada  masa tumbuh kembang.
Ketika anka menginjak usia dua tahun, kemampuan motoriknya sudah dapat terlihat.  Baik kasar maupun halus. Ia bisa berjalan, berbicara dan memegang sesuatu. Jika terdapat kelainan, segera lah orang tua berkonsultasi dengna dokter.
Biasanya orang tua menganggap itu belum waktunya, atau kebanyakan orang menyangkal anaknya tidak normal. Padahal kita berkejaran dengan waktu, otak anak berhenti berkembang pada saat usia tiga tahun. Lalu dua tahun berikutnya adalah penyempurnaan, dimasa itulah masa yang tepat untuk terapi.  
Diperlukan stock kesabaran yang ekstra bagi orang tua, karena terapi tidak bisa dilakukan dalam waktu sekejap.
Walaupun anak memiliki kekurangan, sedari kecil harus terus distimulasi / dirangsang untuk tumbuh kembangnya.  Setinggi apapun tingkat keparahan ABK Tuhan pasti memberikan potensi dan kemampuan.  Banyak kasus,  ibu yang membesarkan ABK dan mampu menghantarkan anaknya  untuk memiliki prestasi yang gemilang dalam kehidupannya.
ABK perlu dukungan dari orang tua dan lingkungannya.  Salah satu nya yaitu dengan penerimaan dan menganggapnya sama seperti orang normal lainnya.
Terapi dan Pendidikan
Tidak ada kata terlambat untuk melakukan terapi, usia berapun diketahui, sebaiknya lekas dilkukan terapi.  Namun untuk hasilnya jelas lebih baik untuk yang ditemukan sedini mungkin. Anak yang tidak dilatih dan diterapi untuk mandiri semakin besar, akan semakin menjadi beban bagi orang tua dan keluarganya.
Terapi bisa bermacam-macam tergantung jenis ABK nya, sebagai gambaran, untuk anak autis, terapi yang dilakukan pertama adalah sensorik integrasi. Ini dilakukan sebagai upaya membuat anak tersebut kembali kedunia kita, dengan cara menstimulus sensoriknya agar dia bisa bereaksi sebagaimana mestinya dan berperilaku yang sesuai.  Namun  terapi yang dilakukan harus berkesinambungan dan dilakukan dirumah sealin diklinik. Karena waktu anak banyak dirumah.
Jika anak sudah waktunya untuk bersekolah,  berilah kesempatan ia untuk mendapat pendidikan disekolah. Terkadang orang tua malu menyekolahkan  ABK.  Usahakan anak disekolahkan di sekolah inklusi , agar anak terbiasa untuk bergaul dengan anak tanpa kebutuhan khusus. Apalagi jika intelegensinya tidak terganggu.
 Sekolah Inklusi adalah sekolah regular yang menerima ABK , dengan menyediakan system pendidikan yang sama seperti anak tanpa kebutuhan khusus, mulai dari kurikulum, pembelajaran hingga penilaian. Disini Biasanya anak akan mendapat guru pembimbing khusus.
Sebenarnya kunci pengasuhan ABK ada di orang tua, jika orang tua sudah terbiasa melatih mandiri dia akan mudah menyesuaikan diri untuk bersekolah disekolah umum.
Mudah-mudahan tulisan sederhana ini bisa bermanfaat dan menginspirasi bagi para orang tua yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus.

0

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!