Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pengasuhan anak, bahkan dalam islam dikatakan ibu adalah madrasah utama bagi anak. Itu artinya pendidikan utama yang diperoleh anak adalah dari seorang ibu. Oleh sebab itu seorang ibu harus berwawasan luas dan berilmu pengetahuan. Kualitas anak di masa depan di tentukan oleh pendidikan dini di dalam keluarga. Jika pola pengasuhan anak dalam keluarga kurang tepat maka anak tersebut akan memiliki konflik baik konflik dengan dirinya sendiri, orang tua mau pun lingkungannya.
Pola
pengasuhan sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak. Anak-anak
sekarang adalah calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Nasib suatu
bangsa kedepan ada di generasi penerus yaitu anak-anak. maka sangat mudah untuk
menghancurkan suatu negara adalah dengan menghancurkan generasinya. Apabila
memiliki generasi yang kuat, handal dan berkarakter maka bisa dipastikan negara
tersebut akan kuat. Itulah sebabnya masalah generasi penerus bangsa adalah
tanggung jawab kita bersama, mulai dari pemerintah pusat, daerah, dan hingga
lingkup terkecil yaitu keluarga.
Memahami
peran orang tua
Anak
merupakan buah cinta kedua orang tua yaitu ayah dan ibu, kehadirannya sangat
dinantikan. Anak yang dibesarkan dengan penuh kasih sayang akan memiliki
kepercayaan diri yang kuat dan berkepribadian, mampu menjawab tantangan kehidupan
yang dijalaninya. Dalam ilmu pengasuhan anak ada yang dikatakan bahasa kasih. Bahasa
kasih satu orang dengan yang lainnya pasti berbeda. Jika anak yang kurang
mendapatkan bahasa kasih ini di khawatirkan memiliki perilaku yang menyimpang.
Ada
5 bahasa kasih, pertama kata-kata
pujian, kedua waktu yang berkualitas bersama (ngobrol bareng, makan bareng), ketiga
sentuhan fisik (memeluk, menggandeng, menuntun), keempat pelayanan (membetulkan,
mengambilkan), kelima hadiah.
Kenali
bahasa kasih yang lima tersebut, anak kita cenderung ke mana. Memang memerlukan
waktu untuk mengenal bahasa kasih anak kita. Salah satu contoh jika anak kita senang
mendapat pujian, dan apabila setelah mendapat puijan tersebut dia merasa
bahagia. Mungkin anak tersebut bahasa kasihnya pujian. Maka tugas kita sebagai
orang tua harus memenuhi bahasa kasih tersebut. Minimal satu minggu 3 kali kita
harus memberikan pujian.
Kembali
lagi ke masalah pengasuhan, diusahakan orang tua menginvestasikan waktunya
untuk quality time dengan anak-anak. Walau
pun memiliki pengasuh atau baby sitter, jangan terlalu mengandalkan mereka. Tetap
anak perlu sentuhan dan kasih sayang orang tuanya. Jangan sampai menyesal
dikemudian hari. Kedekatan anak dengan
orang tua, akan mengasah kecerdasan emosi anak. kecerdasan emosi anak ini
menjadi perhatian prioritas karena
kecerdasan emosi merupakan bekal penting bagi anak dalam menyongsong masa depan.
Dan
yang perlu digarisbawahi di sini orang tua adalah pemberi contoh terbaik bagi
anak, apa pun yang dilakukan orang tua biasanya anak akan meniru. Maka dari itu
orang tua harus berhati-hati dalam bertindak, jangan sampai perbuatan kita yang
kurang baik dilihat dan dicontoh oleh anak. orang tua merupakan teladan di
segala aspek kehidupan bagi anak dan juga sebagai tempat untuk membangun
pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Nah
itulah peran penting orang tua dalam pengasuhan anak. Bagi anda calon orang tua
yuk persiapkan diri dan bagi yang sudah
menjadi orang tua yuk terus belajar menjadi orang tua yang lebih baik lagi. Semangat.