Destinasi
unggulan pariwisata Indonesia salah satunya adalah Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru. Itulah kenapa saat ada kesempatan berkunjung ke Surabaya, saya dan
rombongan memilih destinasi ini untuk melepas lelah di tengah kesibukan
pekerjaan. Dan Alhamdulillah memang pilihan ini tidak salah. Rasanya otak
Menjadi press menikmati pemandangan pagi hari di Gunung Bromo. Ya walau pun kami
telat melihat sunset, seharusnya subuh itu kita sudah di puncak dan sholat di
sana, sedangkan kami sholat subuh di rumah warga yang memang masih ada beberapa
km lagi menuju puncak. Soalnya orang-orang pada turun, rombongan kami baru mau
naik puncak dan kami berpapasan di jalan. Tapi itu tidak menyurutkan kami untuk
tetap naik ke puncak. Kalau tidak sanggup jalan kaki, ada ojek yang siap
mengantar.
Keindahan
gunung Bromo terpancar saat detik-detik matahari terbit. Awalnya males-malesan
berangkat ke gunung Bromo apalagi berangkat tengah malam dari Surabaya. Tapi
pas di puncak, melihat keindahan alaamnya, sungguh luar biasa. Jadi bersemangat
untuk mengikuti trip lainnya. Karena kami memang paket wisata kebeberapa
destinasi sekitar Bromo. Sebaiknya sebelum pergi ke Gunung Bromo, kamu harus
menyiapkan baju yang tebal dan atribut lainnya seperti penutup kepala, sarung
tangan, kaus kaki, karena di atas itu cuaca dingin sekali, bisa-bisa kita kedinginan awalnya mau hapy-hapy
malah kena flu dan bersin-bersin. Kalau tidak persiapan dari rumah, di bawah
kaki gunung banyak penjual asongan menawarkan segala atribut yang dibutuhkan.
Asal bawa uang yang cukup aja kalau segala beli ya Gaes.
Selesai
melihat pemandangan dan foto-foto kami turun dari puncak dengan ojek yang tadi
mengantar kami. Maklum kami semua udah emak-emak kalau jalan gempor juga. Kami
turun menuju mobil hardtop yang akan mengantar kami ke pasir Berbisik. Pasir
berbisik ini letaknya masih disekitar Gunung Bromo namun untuk menuju ke sana
kita menggunakan kendaraan. Jangan lupa
menggunakan kacamata dan syal karena sewaktu-waktu angin kencang bisa
berhembus. Konon dikatakan pasir berbisik karena padang pasir yang begitu sepi,
jika tertiup anginnya akan berbunyi seperti berbisik.
Bukit
Teletubies tujuan wisata berikutnya. Dikatakan bukit teleteubies karena
bukitnya bergelombang seperti pada film tersebut. Di tempat ini kami tidak
singgah terlalu lama mengingat waktu yang kami miliki hanya sebentar, setelah
puas foto-foto mobil hardtop pun melaju menuju kawah Bromo. Kawah Bromo
merupakan destinasi utama paket wisata Bromo ini, untuk menuju kawah ini harus
mendaki gunung Bromo terlebih dahulu. Lamanya perjalanan menuju puncak kurang
lebih satu jam dengan menggunakan kuda, tapi bagi Anda yang takut untuk naik
kuda bisa dengan jalan kaki menuju puncak. Anda tentu bisa istirahat di
sepanjang jalan kapan pun Anda mau, dan untuk menuju puncaknya sudah disediakan
tangga dan pegangan besi.
Matahari
sudah meninggi, saatnya kami kembali ke Surabaya, selamat tinggal Gunung Bromo.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!