Menjadi orangtua jaman now memang
tidak mudah, arus informasi begitu cepat, kemarin diberitakan berton-ton
narkoba bisa masuk ke negeri tercintah ini, siapa lagi sasarannya kalau bukan
anak-anak dan remaja. Emak-emak jadi was-was anaknya beli permen yang beredar
di grup wasthap yang katanya mengandung narkoba.
Belum lama ini, ada berita kalau
seorang satpam memperkosa anak SD sepulang sekolah. Emak-emak, terutama yang
bekerja dan tidak bisa anter jemput anak sekolah mulai panic. Ia hubungi wali
kelasnya agar anaknya ditahan jangan pulang dulu sebelum ada yang menjemput. Perasaan
dulu kita sekolah SD tidak ada yang antar jemput, pulang sekolah bareng-bareng
teman yang lain.
Terus viral juga anak di bawah umur
membuka konten orang dewasa di tempat umum, dan emaknya juga ada disampingnya
tidak mengontrol anak membuka apa. Kejadian ini membuat kita miris, apalagi
saya sadari saya juga tidak bisa mengontrol anak setiap saat membuka apa di Hp.
Memang anak-anak amannya tidak usah mengenal HP. Tapi susah mereka juga lihat
teman-temannya bawa HP.
Ancaman besar ini bukan saja untuk
masyarakat perkotaan, di desa-desa juga kejahatan seksual terhadap anak juga
marak. Tak kenal ia oang berada atau miskin, pokoknya harus ekstra waspada.
Sebenarnya apa itu kejahatan
seksual? Kejahatan seksual adalah kegiatan atau aktivitas seksual yang
dilakukan oleh orang dewasa atau oleh anak yang lebih besar terhadap anak lebih
kecil, seperti meremas-remas bagian tubuh anak, memperlihatkan kemaluan dan
memperkosa. Penyebabnya kita juga sudah tahu, konten pornografi saat ini begitu
mudah diakses oleh orang anak-anak dan dewasa, kalau dulu zaman saya sekolah
masih bisa di razia jika ada anak bawa majalah dewasa, atau buku-buku orang
dewasa. Saat ini hanya dengan modal HP dan jaringan internet anak-anak bisa
bebas melihat konten dewasa.
Lalu
apa yang harus kita lakukan?
1.
Meningkatkan kewaspadaan dalam hal
pengasuhan anak, kita harus tahu dengan siapa anak kita berada, kerena
kejahatan seksual dilakukan oleh orang terdekat. Baik itu anak laki-laki atau
perempuan memerlukan kewaspadaan yang sama.
2.
Jangan menganggap seks itu tabu,
mulailah berbicara tentang seks terhadap anak remaja dengan yang sangat
sederhana.
3.
Menggalang kerjasama di dalam dan diluar
rumah. Artinya kita komitmen dengan pasangan untuk menjaga anak-anak dari
kejahatan seksual, kerjasama juga dilakukan dengan pembantu, supir dan keluarga
yang lain. Dengan guru-guru dan tetangga agar saling mengawasi.
Mudah-mudahan
tulisan sederhana ini bisa bermanfaat, nanti bersambung tulisan berikutnya
mempersiapkan anak kita
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!