Sejumlah
harga bahan-bahan pokok naik, hal ini sudah
menjadi tradisi pada saat Ramadan dan menjelang lebaran. Apalagi tahun ini berbarengan dengan
kebutuhan sekolah anak-anak. Tentu sebagai ibu rumah tangga harus pintar-pintar
mensiasati keadaan ini, agar tidak mengalami defisit dan membengkaknya hutang
pada pasca lebaran. Jangan mentang-mentang tinggal gesek kartu kredit, lalu
anda berbelanja tanpa perhitungan.
Ironisnya kebutuhan dapur pada Ramadan bisa 3kali lipat
bulan-bulan lainnya. Padahal makan yang
biasanya 3 kali hanya dua kali, hal ini
dikarenakan perubahan pola makan dan gaya
hidup selama Ramadan. Pada saat berbuka, lauk pauk tidak hanya satu atau dua
macam. Dan kebutuhan makanan pembuka puasa seperti kolak, sirup dan
lain-lainpun tak bisa kita hindari.
Untuk
para ibu rumah tangga sebagai pengatur
keuangan keluarga harus pintar mensiasati kebutuhan dapur yang membengkak.
Caranya yaitu dengan mengkalkulasikan kebutuhan dapur saat Ramadan dan lebaran.
Simpan uang dalam amplop yang berbeda
untuk setiap minggunya dan jangan disatukan dengan uang lainnya. Disaat
uang diamplop mingguan sudah menipis, berhematlah dengan cara mengurangi menu
atau mengganti menu dengan kualitas gizi yang sama. Seperti untuk kebutuhan
protein keluarga, biasanya dengan daging diganti tahu tempe. Seorang ibu juga harus bisa menahan untuk
tidak membeli makanan yang tidak akan termakan dan akhirnya mubazir.
Jika
memiliki tabungan, belilah kebutuhan Ramadan dan lebaran jauh hari sebelum
harinya. Seperti mencicil kebutuhan
pakaian dan kue-kue. Atau kebutuhan pokok yang awet dan tahan lama, seperti
beras, gula dan minyak, biasanya harga lebih murah dan untuk mengurangi beban
pengeluaran di bulan Ramadan. Tapi jangan lupa mengganti tabungannya ketika
mendapat tunjangan hari raya.
Bagi ibu rumah tangga
juga harus cermat memilih tempat belanja yang lebih murah dengan kualitas yang
sama.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar, saran dan kritik dengan bahasa yang sopan, jangan spam ya!