Untuk
Menuju Keberhasilan diperlukan usaha yang terus menerus
Cinta tidak memandang
bulu, bisa hadir dihati dua insan yang sangat jauh berbeda status sosialnya,
seperti cerita dalam novel ini yang
mengisahkan perjalanan seorang gadis anak dari mantan TKW dari Jawa dan seorang
Residen Taiwan. Pernikahannya tidak
berlangsung lama, pada usia Ella 1 tahun orang tuanya bercerai, ibunya kembali
ke Indonesia. Namun ada perjanjian tertulis bahwa pada saat uisa Ella sudah 17
tahun ia harus ikut ayahnya. ( hal 148)
Demi mengejar
cita-citanya Ela bersedia ikut ayahnya, ia berusaha untuk mendapatkan beasiswa
disalah satu universitas d Taiwan.
Ibunya sangat mendukung, ia tidak ingin Ella bernasib sama seperti dirinya yang
tidak berpendidikan. Tapi ibunya berpesan agar tidak menjalin cinta dengan
orang Taiwan, ia juga tidak mau kejadian
yang menimpa dirinya terulang pada Ella. Harus berpisah dengan orang
yang dicintainya.
Ella Tan nama gadis
itu, ia seeorang mahasiswa di Universitas Nasional Taiwan. Karakternya
selalu terburu-buru dan ceroboh, ia nyaris terlambat pada saat hari pertama
pendaftaran di kampus ini, karena kecerobohannya mensetting jam tangan. (Hal 140)
Ella tinggal dengan
ayah yang pendiam dan ibu serta saudara tirinya yang kejam. Ia tidak
diterima sebagai anggota keluarga baru, dan menjadi bahan pertengkaran
dikeluarga tersebut.
Tapi itu tidak
berlangsung lama karena Ayahnya mengizinkan untuk tinggal di apartemen yang dekat dengan kampus. Dan beruntung Ella mendapat teman-teman dikampus
yang begitu mendukungnya. Ada Adrian yang membantunya ketika diawal-awal
pendaftaran, ada kim Hae Yo seorang Korea yang menjadi teman baiknya. Dan
beberapa teman yang sama-sama dari Indonesia.
Kim Haeyo memiliki alasan kenapa ia sangat baik kepada Ella, karena
Ella mengingatkan ia kepada ibunya, Ella bagi Kim Haeyo merupakan sosok
bijaksana yang terkesan cuek. Seperti almarhumah ibunya. Jika ia menyakiti hati
Ella, hae Yo menganggap telah menyakiti orang yang paling disayanginya. Dan
sebaliknya membuat Ella tersenyum, sama
artinya telah membahagiakan ibunya. Hae
Yo menemukan semua yang hilang beberapa tahun yang lalu. ( Hal 253)
Keceriaan mulai
terlihat diwajah Ella, terutama ketika ia merasakan cinta kepada dosen muda di
universitas tempat ia kuliah. Namun perasaan itu disimpannya dalam-dalam,
karena ia tak mungkin melupakan pesan dari ibunya, terlebih lagi dosen muda
yang bernama Marcel Yo itu sudah memiliki tambatan hati yaitu Miss Wang, seorang gadis yang begitu sempurna dimata
Ella. Tidak di sangka bahwa Kim Hae Yo
juga menyukai Miss Wang.
Ella Tan berusaha untuk
membuat orang tuanya tidak kecewa, dan
untuk meraih keberhasilan diperlukan
usaha terus menerus itu dirasakan oleh
Ella. Bukan saja harus mengerjakan ini itu, tapi juga menempuh jalan untuk
mencapai impiannya. (Hal 101)
Seiring dengan
berjalannya waktu perasaan yang dulu tumbuh untuk Marcel Yo berubah tak lebih
hanya perasaan terhadap dosen yang ia hormati.
Malahan perasaan cinta muncul pada seseorang yang ia anggap teman yaitu
Kim Hae Yo, dan Kim HaeYo juga sama, kalau Ella lah yang selama ini begitu
menyita perhatiannya. Dan perasaannya
pada Miss wang pupus setelah mengetahui kejelekannya.
Marcel Yo sangat baik
pada Ella, tapi ia sebatas dosen dan mahasiswanya, alasan lainnya karena Hae Yo
menitipkan Ella padanya, dan jangan sampai membuat Ella bersedih.
Mimpi Ella mendapatkan
kasih sayang dari ayahnya terwujud, Ayahnya selalu menyempatkan waktu untuk
mengunjungi Ella di apartemennya, untuk sekedar makan bersama. Bukan hanya itu,
Ella mendapatkan fasilitas mewah di apartemennya yang membuat Ella merubah
pandangannya terhadap ayah yang baru berjumpa dengannya.
Kisah ini memang klasik, dan ketika pertama membaca Nampak
seperti cerita Cinderela. Namun penulis mampu meramunya menjadi cerita yang menarik. Dan
selamanya cerita cinta tidak akan pernah habis dimuka bumi ini.
Diresensi
oleh : Yati Nurhayati
Judul
buku : The Dream in Taipei City
Penulis
: Mell Shaliha
Tahun
terbit : Cetakan pertama, Februari 2014
Penerbit
: Indiva
ISBN
: 978-602-1614-16-7