Memberi dan Menginspirasi

Rabu, 10 Oktober 2012

Mengharapkan Undangan Allah Oleh : Yati Nurhayati



Setiap hari membaca kabar dari Haramain Pikiran Rakyat,  seperti ada dorongan  ingin juga bisa melaksanakan ibadah haji.  Apalagi tak kala melihat foto-foto yang akan menjadi orang pilihan sebagai tamu Allah. Walaupun ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan jihad harta yang tidak sedikit namun banyak kisah yang menceritakan bahwa orang yang tidak memiliki harta berlebih juga bisa menunaikan ibadah yang satu ini. Jalannya bisa dari mana saja, karena ibadah haji merupakan undangan Allah jika Allah sudah mengundang hambanya, tidak akan ada yang sulit bagi-Nya. Seperti kisah H.Didi & Hj Anih (Kisah berhaji Sang tukang Kored, PR  20/9).
Menunaikan ibadah Haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim /yang telah mampu, namun bukan berarti  orang yang tidak mampu gugur kewajibannya. Harus tetap diusahakan untuk menunaikan rukun islam kelima ini.  Namun kenyataannya, banyak orang yang sudah mampu untuk berhaji, harta berlimpah dan usaha sedang berjalan. Belum ada keinginan untuk melaksanaakn ibadah yang satu ini, dengan berbagai alas an. Ini kembali lagi pada masalah hidayah dan undangan dari Allah. Karena setiap orang yang pergi ketanah suci pada hakikatnya memenuhi undangan dari Allah.
Apabila saat ini kita belum bisa menunaikan rukun islam kelima ini, karena keterbatasan ekonomi, jangan lah lantas menyerah,  ibadah haji kan perintah Allah, Allah pasti akan mencukupkan  asalkan ada niat dan usaha maksimal. Insya Allah ada jalan, jalan yang tidak disangka-sangka.
Kita harus terus mengharap kalau Allah akan mengundang kita, pengharapan ini tentu saja harus diiringi usaha yang gigih. Man jadda wajadda. Siapa orang yang bersungguh-sungguh pasti berhasil, berikut  tips yang berhasil saya simpulkan dari kalangan yang mampu berhaji walaupun dengan keterbatasan ekonomi.
Yang pertama Niat  ikhlas untuk berhaji, banyak orang yang ingin berhaji, namun hanya sebatas ingin, tidak dibarengi niat ikhlas mengharap ridha Allah. Berhaji bukan hanya ingin mendapat title haji, atau hanya ingin melihat ka’bah, tapi lebih dari itu berhaji menjalankan rukun islam yang kelima dengan mengharap ridha Allah.
Yang kedua, Azaam untuk meraih surga melalui ibadah haji, haji merupakan salah satu ibadah yang didalamnya bertaburan wasilah atau sarana untuk menghapus segala dosa dan meraih surga Allah. Karena itu jangan sampai tekad/ azzam kita kendur untuk melaksanakannya. Seperti sabda rasulullah SAW : “ dari umrahke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) diantara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surga.”
Dari Anas bin Malik ra. Dari Nabi saw bersabda, “ barangsiapa yang sholat dimasjidku sebanyak 40 kali shalat, dan tidak luput satu kali shalatpun, maka Allah memastikan baginya terbebas dari api neraka,  terbebas dari siksa serta ia terhindar dari kemunafikan.” ( HR. Ahmad dan Thabrani)
Ketiga, perbanyak wawasan akan pentingnya haji. Pengetahuan seputar ibadah haji yang disebut manasik haji, sebaiknya dipelajari sejak dini, sehingga perlahan akan merasuk dan membentuk pemahaman yang kokoh dalam diri kita. Wawasan ini penting untuk menjaga keikhlasan niat dan tekad berhaji.  Termasuk membaca buku-buku dan berita-berita  mengenai ibadah haji, hal ini akan sangat membantu kita dalam pelaksanaan ibadah haji yang dilaksanakan oleh muslim dari seluruh dunia dalam waktu bersamaan.
Ke empat cari pertolongan Allah melalui ibadah maksimal. Jika Allah melihat kesungguhan kita untuk berhaji, insya  Allah kemudahan haji yang tidak disangka-sangka akan kita dapatkan. Kesungguhan ini bisa dilakukan melalui ibadah di luar haji yang nilai pahalanya tidak kalah besar. Antara lain, shalat tepat waktu, qiyamul lail, birrul walidain dan sedekah.
Dalam melaksanakan ibadah haji dituntut untuk menjaga ukhuwah dan kasih sayang kepada jutaan manusia yang beragam warna kulit dan bangsa, tidak ada salahnya dari sekarang kita menjaga akhlak dan ukhuwah terhadap sesama.
Lazimkanlah berzikir supaya Allah mengabulkan  niat kita berhaji, terutama disepuluh pertama bulan Dzulhijah ketka orang menunaikan ibadah haji, seperti sabda Rasulullah saw “ tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan didalamnya daripada sepuluh hari (dzulhijah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid.”
Ketika jamaah haji wukuf di Arafah, jangan lupa kita yang ditanah air melaksanakan puasa Arafah, karena Rasulullah saw bersabda “ berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah meleber dosa-dosa sebelum dan sesudahnya.”
Ibadah haji yang mahal belum kesampaian, cobalah lakukan jihad harta yang lebih terjangkau yaitu ibadah kurban. insyaAllah ibadah haji akan Allah antarkan untuk kita kelak. Karena berkurban menandakan ketaatan kita pada Allah. Sebagaimana ketaatan Ismail dan Ibrahim pada Allah SWT. Insya Allah ibadah-ibadah diatas Allah jadikan alas an untuk mengundang kita kerumah-Nya.
Kelima, menabung dari harta yang halal. Rahasia ibadah haji seringkali diluar batas logika manusia. Betapa banyak orang yang pergi haji karena diberangkatkan oleh perusahaannya, diongkosi oleh dermawan, menang melalui undian yang halal, dapat warisan dsb. Alah yang maha kaya bisa saja memberangkatkan kita tanpa ongkos sedikitpun. Namun demikian mengumpulkan uang untuk menuju kesana harus tetap kita lakukan. Mulailah menabung dari harta yang halal. Jangan melihat nominal. Walau hanya 100 ribu perbulan, suatu saat yang tidak disangka-sangka pasti dicukupkan oleh Allah untuk berangkat haji. Menabung untuk pergi haji adalah bukti kongkrit kesungguhan kita menemui Allah di Rumah-Nya.
Yang keenam adalah berdoa di waktu dan tempat mustajab. Jika ingin menunaikan ibadah haji, jangan sia-siakan meminta diwaktu mustajabnya doa, yaitu ketika berpuasa, musafir, ketika dizalimi, selepas azan, antara iqomah dan shalat, antara dua khutbah jumat, waktu sahur, sepertiga malam dan waktu hujan. Juga dihari diijabahnya doa, di malam dan hari jumat, hari arafah, malam dan hari raya, malam lailatul Qodar, malam nisfu sya’ban dan awal rajab. Dan jangan lupa apabila ada tetangga atau keluarga yang mau pergi haji, minta didoakan di 15 tampat mustajab di Makah seperti sabda Rasulullah “ tidak ada tempat diatas bumi ini lima belas tempat yang mustajab untuk berdoa kecuali hanya di mekkah. ( didalam Ka’bah, Hajar Aswad, Rukun Yamani, dibawah talang mas (mizab), Hijir Ismail, Multazam, dibelakang makam Ibrahim, sumur zamzam, Masy’aril Harom, diatas bukit sofa, diatas bukit Marwah, ditempat wukuf Arafah, ketika Jumrah Uqobah, ketika Jumroh wustho, dan ketiak jumroh ula).
Semoga keenam upaya diatas bisa mengantarkan kita pada haji Mabrur.
 Penulis, Penulis lepas
Untuk motivasi pribadi dan bagi mereka yang rindu bertemu Allah di rumah-Nya.

Dimuat Di HU Pikiran Rakyat Oktober 2012
 

0