Memberi dan Menginspirasi

Selasa, 18 Juni 2013

Meningkatkan Kecerdasan Anak dengan Musik




Musik banyak sekali manfaatnya, termasuk dalam perkembangan anak.  Hasil penelitian para ahli membuktikan bahwa pelajaran music memiliki efek positif terhadap perkembangan otak anak. Oleh karena itu  memperkenalkan music sejak dini kepada buah hati, akan sangat bermanfaat.
Langkah awal untuk mengenalkan music pada anak dapat berupa mengajak anak untuk memperdengarkan music saat sebelum tidur. Dengan memutar kaset atau CD atau music instrumental yang membuat relaksasi.
Selain melalui CD, kita dapat membawa buah hati untuk belajar music ditempat kursus. Usia yang ideal untuk memulai pelajaran music adalah 3-6 tahun.  Pada usia tersebut merupakan waktu terbaik untuk perkembangan pendengaran.
Music dipercaya dapat membantu perkembangan mental ana, meningkatkan koordinasi fisik dan menambah  keterampilan berbahasa. Selain itu, music mendukung peningkatan kemampuan matematis dan social. Melatih daya ingat dan kreativitas buah hati.
Manfaat lain dari bermain music adalah melatih empati dan menumbuhkan musikalitas anak dengan menggunakan lagu dan gerakan-gerakan yang merangsang koordinasi bagian otak.
Alat music yang direkomendasikan di pelajari oleh usia dini adalah piano dan organ, namun biola dan gitar juga baik untuk dipelajari anak sejak kecil.
Perdengarkanlah terus music  pada  buah hati, ketika bayi semakin tumbuh berkembang, mulailah rutin melakukan aktivitas ini untuk membantu pembentukan otak sikecil.
·         Dukung dan hargai kepribadian uniknya
·         Peluk, ayun dan sentuh  bayi anda, belailah kulitnya untuk meningkatkan aktivitas otaknya
·       
sumber :utusan.com
  Tanggapi kesukaan dan ketidaksukaannya. Anda akan mengerti bahasa tubuhnya jauh sebelum ia bisa berbicara.
·         Pelihara agar lingkungan tinggal anda selalu tenang. Lindungi bayi dari tekanan emosional. Pasalnya sangat sulit bayi untuk berkonsentrasi jika terdapat  suara music yang keras atau televise yang tak pernah berhenti.
·         Jangan melakukan interupsi ketika bayi anda sedang berkonsentrasi. Sedikit menjauh darinya dengan terus mengawasi, coba pahami apa yang sedang dilakukan olehnya.
·         Selamat bermain music !
Penulis : Yati Nurhayati
0

Kamis, 13 Juni 2013

Pendidikan dan Terapi Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)




Sumber : www.satomedia.com


Oleh  : Yati Nurhayati
Anak merupakan karunia yang terindah  yang harus kita asuh dan didik agar kelak menjadi mandiri dan berguna bagi  keluarga nusa dan bangsa. Membekali anak dengan pengasuhan dan pendidikan menjadi tugas bagi orang tua. Tugas itu akan terasa berat  berlipat-lipat bagi orang tua yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus. Namun, bagi orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus janganlah berpurtus asa. Dengan penerimaan dan perhatian dari orang tua dan lingkungannya anak akan sampai pada tahap kemandirian.
Bagi orang tua yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus, jangan larut dalam kesedihan apalagi sampai anak terbengkalai. Diluar sana banyak orang tua yang bernasib sama, anda tidak sendirian.  Karena biasanya setiap orang tua mengharap anaknya tumbuh normal dan optimal, jadi ketika tidak sesuai dengan harapan, timbul reaksi yang bermacam-macam, biasanya orang tua akan shock, marah, depresi, menyalahkan diri sendiri atau menyalahkan orang lain.
Sebaiknya kita sebagai orang tua jangan terlarut dalam kesedihan, bagaimana kita bisa mengembangkan potensi yang ada secara maksimal, jika kita terus menyesali yang sudah terjadi.
Ada banyak kategori ABKdiantaranya hambatan inderawi, gangguan fisik, masalah kesehatan karena penyakit, disabilitas intelektual gangguan neurologis , gangguan perkembangan dan hambatan perilaku. Biasanya terdeteksi saat bayi dilahirkan. Hal ini bisa dililihat dari tangisan, bentuk tubuh atau fungsi tubuh yang seharusnya bereaksi normal.  Gangguan berat, seperti  down syndrome bisa diketahui ketika anak masih didalam kandungan. Sementra gangguan ringan seperti terlambat bicara baru terungkap pada  masa tumbuh kembang.
Ketika anka menginjak usia dua tahun, kemampuan motoriknya sudah dapat terlihat.  Baik kasar maupun halus. Ia bisa berjalan, berbicara dan memegang sesuatu. Jika terdapat kelainan, segera lah orang tua berkonsultasi dengna dokter.
Biasanya orang tua menganggap itu belum waktunya, atau kebanyakan orang menyangkal anaknya tidak normal. Padahal kita berkejaran dengan waktu, otak anak berhenti berkembang pada saat usia tiga tahun. Lalu dua tahun berikutnya adalah penyempurnaan, dimasa itulah masa yang tepat untuk terapi.  
Diperlukan stock kesabaran yang ekstra bagi orang tua, karena terapi tidak bisa dilakukan dalam waktu sekejap.
Walaupun anak memiliki kekurangan, sedari kecil harus terus distimulasi / dirangsang untuk tumbuh kembangnya.  Setinggi apapun tingkat keparahan ABK Tuhan pasti memberikan potensi dan kemampuan.  Banyak kasus,  ibu yang membesarkan ABK dan mampu menghantarkan anaknya  untuk memiliki prestasi yang gemilang dalam kehidupannya.
ABK perlu dukungan dari orang tua dan lingkungannya.  Salah satu nya yaitu dengan penerimaan dan menganggapnya sama seperti orang normal lainnya.
Terapi dan Pendidikan
Tidak ada kata terlambat untuk melakukan terapi, usia berapun diketahui, sebaiknya lekas dilkukan terapi.  Namun untuk hasilnya jelas lebih baik untuk yang ditemukan sedini mungkin. Anak yang tidak dilatih dan diterapi untuk mandiri semakin besar, akan semakin menjadi beban bagi orang tua dan keluarganya.
Terapi bisa bermacam-macam tergantung jenis ABK nya, sebagai gambaran, untuk anak autis, terapi yang dilakukan pertama adalah sensorik integrasi. Ini dilakukan sebagai upaya membuat anak tersebut kembali kedunia kita, dengan cara menstimulus sensoriknya agar dia bisa bereaksi sebagaimana mestinya dan berperilaku yang sesuai.  Namun  terapi yang dilakukan harus berkesinambungan dan dilakukan dirumah sealin diklinik. Karena waktu anak banyak dirumah.
Jika anak sudah waktunya untuk bersekolah,  berilah kesempatan ia untuk mendapat pendidikan disekolah. Terkadang orang tua malu menyekolahkan  ABK.  Usahakan anak disekolahkan di sekolah inklusi , agar anak terbiasa untuk bergaul dengan anak tanpa kebutuhan khusus. Apalagi jika intelegensinya tidak terganggu.
 Sekolah Inklusi adalah sekolah regular yang menerima ABK , dengan menyediakan system pendidikan yang sama seperti anak tanpa kebutuhan khusus, mulai dari kurikulum, pembelajaran hingga penilaian. Disini Biasanya anak akan mendapat guru pembimbing khusus.
Sebenarnya kunci pengasuhan ABK ada di orang tua, jika orang tua sudah terbiasa melatih mandiri dia akan mudah menyesuaikan diri untuk bersekolah disekolah umum.
Mudah-mudahan tulisan sederhana ini bisa bermanfaat dan menginspirasi bagi para orang tua yang dikaruniai anak berkebutuhan khusus.

0

Senin, 10 Juni 2013

Marilah Menghemat Air




Air merupakan kebutuhan vital bagi manusia, setiap hari tubuh manusia memerlukan sekitar  2 liter air, dan 70 % raga kita terdiri dari cairan. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makanan selama seminggu, tapi tanpa air hanya mampu bertahan dua hari.
Namun kian hari air bersih kian langka dan mahal.  Kita sering melihat di media cetak maupun elektronik, orang yang mengantre untuk air bersih, atau membelinya dengan harga yang lumayan mahal. Badan pangan dan pertanian (FAO) PBB telah memperingatkan di Tahun 2025 terdapat  1.8 miliar penduduk bumi bakal mengalami kelangkaan air. Tahun yang sama diindikasikan oleh  World Water Assement Programe (WWAP) sebagai waktu dimana hampir dua pertiga penduduk dunia akan bermukim diwilayah yang mengalami defisit air.
Dulu ketika saya masih kecil jika musim kemarau, dikampung saya tak pernah kekurangan air, tapi sekarang tidak ada hujan berapa bulan saja, air didalam sumur kering.  Kita harus membeli  air bersih seharga 5000 / jeliken. Untuk memmenuhi kebutuhan air minum,  dan kebutuhan lainnya. Mungkin hal ini karena pengaruh global warming, ketika musim kemarau air susah didapat. Tapi ketika musim hujan banjir melanda dimana-mana.
Peringatan Word Day for Water   dicetuskan saat digelar  konferensi tingkat tinggi bumi yang diselenggarakan badan PBB-UNCED (United Nations Conference on Environment And DevelopmentI di Rio De Janeiro, Brasil (1992). Dalam sidang umum PBB ke 47 yang dilaksanakan 22 Desember 1992 keluarlah Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan hari air sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret dan dimulai pada tahun 1993. Hal ini dilatarbelakangi upaya menarik perhatian public terhadap pentingnya ketersedian air bersih sekaligus sosialisai tata kelola sumber daya air segar yang berkelanjutan.
Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air yang cukup.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri.
Saat ini kebutuhan akan air bersih seakan berlomba dengan produksi air bersih, permintaan bersaing melawan suplai. Dimana kebutuhan akan air bersih meningkat drastis seiring bertambahnya penduduk, sedangkan produksi air bersih semakin lambat seiring kendala air baku baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Walaupun air bersih merupakan sumber daya alam yang dapat terbarukan, untuk masa yang akan datang diprediksikan bahwa akan terjadi kondisi dimana permintaan akan air bersih akan melebihi persediaan ataupun produksi air bersih yang dapat dihasilkan. Hal ini diperparah lagi dengan adanya pencemaran air permukaan dan bawah tanah seiring dengan semakin meningkatnya jumlah industri.
Oleh karena itu, kita pun harus mulai menghemat penggunaan air bersih dan bahkan harus mencegah atau setidaknya mengurangi pencemaran dan pengrusakan terhadap lingkungan terutama yang berkaitan dengan sumber daya air yang kita miliki agar bisa kita gunakan untuk saat ini, esok dan masa yang akan datang.

Yati Nurhayati 
0

Minggu, 09 Juni 2013

CERPEN : Ketika Bunda Sakit


Oleh : Ananda Aprilia Sholihah

Dila adalah seorang anak tunggal yang sangat manja. Ia sekarang duduk dikelas IV SDN  04  Desa Sukamaju. Walaupun ia sudah kelas 4 namun ia sama sekali belum mandiri. Segala keperluannya disiapkan oleh bundanya yang sangat menyayanginya.  Ia tinggal berdua bersama bundanya, karena ayahnya  kerja diluar kota, dan pulang hanya di hari Sabtu. Hari Senin ayahnya harus kembali bekrja, begitu seterusnya.  Sedangkan bunda sesekali menerima orderan menjahit, untuk mengisi waktu luang.
Dari mulai bangun tidur, makan, mandi, keperluan sekolah semua bunda yang siapin. Begitupun hari ini Dilla baru saja pulang sekolah ia langsung melempar kantongnya dan membuka sepatu lalu diletakkan disembarang  tempat. “ Bun…makan sama apa ? aku laper.” Dilla berteriak di dapur.   Bunda yang sedang sibuk menjahit, tergopoh-gopoh  menghampiri Dilla. “ apa dill, kok berteriak-teriak ?” “ Bun aku laper.” “ kan ada sayur asem sama tempe, sama balado ikan dimeja.” “ aku nggak mau nggak suka.” “ jadi maunya apa ?” “ aku lebih baik makan sama telur dadar.” “ tapi ikan lebih bagus Dill” “ Pokoknya aku nggak Mau” dengan terpaksa Bunda menggoreng telur dadar untuk Dilla.
Bunda juga yang merapikan tas dan sepatu yang berserakan.  Bunda yang setiap hari mencuci dan menyetrika bajunya sampai rapi. Membereskan kamar tidurnya. Merapikan buku-buku bacaannya. Merapikkan mainannya. Pokoknya Bunda super hebat dan dilla super malas.
Suatu hari Bunda sakit. Sakit bunda lumayan parah. Kata dokter Bunda didiagnosis  kangker payudara. Beberapa kali Bunda harus di kemoterapi. Bunda tak bisa banyak bekerja.  Apalagi kalau setelah kemoterapi bunda hanya tiduran.
Seperti biasa Dilla melempar tas dan meletakkan  sepatu disembarang tempat. Ia langsung pergi kedapur cari makanan. Dimeja hanya ada nasi putih. Ia duduk dan cemberut. “ Bun …” langsung ia teringat bundanya yang sedang sakit. Ia berlari kekamar bunda dan dilihatnya Bunda terbaring  lemas. “ apa sayang ? kamu mau makan ya ?” “ biar Dilla ngambil sendiri Bun. Bunda mau makan apa ? ” “ Bunda sudah makan.” Jawab Bunda.
Akhirnya dengan terpaksa  Dilla menggoreng telur sendiri, ia tak tega melihat Bunda yang terbaring sakit. Iapun merapikan tas dan sepatu yang berserakkan.    Namun Dilla yang terbiasa manja dan semua diurus oleh Bunda merasa sangat kehilangan Bunda.
Kamar Dilla berantakan, baju  seragam tidak disetrika, belum lagi ia harus mengerjakan PR dan menyiapkan buku sendiri, sedikit-demi sedikit Dilla terlatih bekerja. Ia mengambil hikmah dari penyakit Bunda. Dan lebih menghargai pekerjaan bunda. Dulu ia sering pilih-pilih makanan, padahal bunda sudah masak, tapi ia sering sekali tak menghargai jerih payah bunda. Barulah ia sadar bahwa masak itu tidak gampang.
Walaupun ayah kini berinisiatif mengambil pembantu, namun tetap perhatian bunda tak tergantikan. Sekarang Dilla sadar bahwa pekerjaan bunda tidak mudah. Dari mulai bangun pagi, siapin sarapan, masak, nyuci piring, ngepel, nyuci pakaian, nyetrika, beresin kamar, tengah rumah, halaman. Sehari saja Dilla sudah ngos-ngosan. Tapi Bunda tak pernah mengeluh.
Dilla semakin sayang sama Bunda, dalam setiap doanya, Dilla sebut nama Bunda agar diberi kesehatan  kembali. Dilla janji akan membantu pekerjaan Bunda setidaknya untuk keperluannya sendiri. 

0