Memberi dan Menginspirasi

Kamis, 31 Januari 2013

Bank Mandiri memudahkan Para pelaku bisnis online

Saat internet hadir,  banyak orang yang merasakan keuntungan yang melimpah. Dengan mengambil manfaat positif dari internet yaitu melakukan bisnis online.

Banyak para ibu rumah tangga, mahasiswa, serta para pelaku bisnis yang memanfaatkan blog, website, akun jejaring social untuk memasarkan produknya. Yang awalnya hanya iseng, mengisi waktu luang, ternyata menghasilkan uang, dan akhirnya banyak yang terjun dan sukses dalam menjalani bisnis online ini.

Maraknya bisnis online ini tentu harus dibarengi dengan system perbankan untuk layanan traksaksi yang aman. Bank Mandiri salah satu bank yang menyediakan layanan internet banking.  Internet banking mandiri adalah saluran distribusi bank untuk memberi kemudahan mengakses rekening ynag dimiliki nasabah melalui jaringan internet. Para pelaku bisnis online banyak yang menggunakan internet banking mandiri disamping praktis, aman dan mudah.   

Kenapa dikatakan praktis  ? karena Dapat langsung melakukan transaksi perbankan, Cakupan Global dan Tanpa Batasan Waktu
Dikatakan Aman karena Internet Banking Mandiri dilengkapi dengan security untuk menjamin keamanan dan kerahasian data transaksi yang Anda lakukan

Cara Mudahnya Klik tombol aktivasi pada situs www.bankmandiri.co.id, dan masukkan/input Access ID dan Access PIN yang diperoleh dari bank setelah Anda melakukan registrasi di cabang.
Dengan memiliki internet banking mandiri Anda dapat menikmati seluruh layanan yang tersedia, diantaranya :  
  1. Transfer antar rekening Bank Mandiri
  2. Pembayaran tagihan
  3. Informasi saldo
  4. Aktivitas transaksi Internet Banking
  5. Permintaan buku cek/BG
  6. Update profil
  7. Personalisasi
  8. Pendaftaran layanan notifikasi SMS Banking Mandiri
Bukan saja itu, kita juga bisa mempersiapkan masa depan terbak bagi putra-putri kita melalui Mandiri Tabungan Rencana, yaitu Tabungan dengan setoran wajib bulanan yang memberikan Anda ekstra perlindungan Asuransi.

Perlindungan asuransi seperti apa yang kita dapatkan ?
Jika terjadi Ketidakmampuan Total Tetap atau meninggal dunia, maka pihak asuransi yang akan meneruskan setoran rutin bulanan Anda (maksimal Rp 5.000.000,- atau USD 500,- per bulan untuk setiap penabung). Sehingga pada akhir jangka waktu yang diinginkan, Anda akan tetap menerima hasil tabungan Anda beserta bunganya, atau Anda dapat memperoleh sisa setoran rutin bulanan di muka setelah memperhitungkan Net Present Value (NPV) dengan tingkat suku bunga diskonto yang berlaku. Sebagai ilustrasi, Anda sebagai pemegang rekening sumber (rekening Mandiri Tabungan / Mandiri Giro Rupiah) membuka Mandiri Tabungan Rencana untuk 2 putra-putri Anda, masing-masing 1 juta rupiah dengan setoran rutin bulanan untuk 10 tahun. Jika di tahun ke-5 terjadi sesuatu pada Anda, maka pihak asuransi secara otomatis yang akan meneruskan setoran rutin bulanan hingga pada akhir jangka waktu (tahun ke-10). Sehingga, putra-putri Anda akan tetap menerima hasilnya pada tahun ke-10, masing-masing sebesar Rp 144.239.173,- (dengan asumsi suku bunga 4,5% p.a, dan sebelum dipotong pajak)
Berikut Video yang bisa dilihat
 

Untuk itu segera datang ke Bank Mandiri terdekat, apapun keinginan Anda Bank Mandiri saja.


Sumber
www.Mandiri.co.id

0

Rabu, 30 Januari 2013

Memenej Instalasi Listrik


Akhir-akhir ini banyak terjadi kebakaran yang salah satu penyebabnya adalah korsleting listrik atau hubungan arus pendek.  Bahkan  ada sebuah kejadian kebakaran karena satu colokan listrik / terminal listrik dipakai bermacam-macam. Ada dispenser, rice cooker, kulkas dan televise. Entah mana yang korslet hingga membuat satu ruangan habis terbakar, itupun karena cepat ada yang melihat dan berusaha memadamkan api, karena kejadiannya siang hari. Entahlah kalau kejadiannya malam hari disaat semua anggota keluarga sedang tidur, mungkin habis terbakar seisi rumah bahkan bisa merembet kerumah lainnya.
Oleh sebab itu marilah mulai sekarang kita memenej instalasi listrik yang ada dirumah kita. Sebaiknya satu rumah memiliki satu rekening listrik, ini akan mengurangi kabel yang berseliwuran diatap rumah. Colokan listrik dan kabel harus jauh dari jangkauan anak-anak. Jika ada kabel yang telah lama / usang, sebaiknya segera diganti. Kabel yang terkelupas harus segera dilapisi kembali. Jangan memakai satu colokan untuk berbagai kebutuhan. Sesuaikan juga daya listrk dengan kebutuhan kita. Jika hendak berpergian agak lama, cek semua aliran listrik, jangan sampai ada listrik yang masih menyala.
Selain memenej instalasi listrik           yang tak kalah penting adalah menghemat listrik, karena masih banyak saudara-saudara kita dipelosok           yang  belum merasakan pasokan listrik. Listrik memang memudahkan bagi kita, terutama ibu rumah tangga, dengan menggunakan listrik pekerjaan jadi lebih mudah, masak nasi, nyuci pakaian, masak air, pemanas / microwave, semua serba listrik. Bukan berarti tidak boleh menggunakan barang-barang tersebut, namun ada baiknya jika kita lebih berhemat penggunaan listrik. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap tagihan bulanan anda. Mulailah dengan saling mengingatkan antar anggota keluarga dalam hal penggunaan listrik. Contoh kecil mengatur jam main computer dan games bagi anak, mengatur jadwal nyetrika dll.  
0

Selasa, 29 Januari 2013

Bank Mandiri memudahkan Para pelaku bisnis online


Saat internet hadir,  banyak orang yang merasakan keuntungan yang melimpah. Dengan mengambil manfaat positif dari internet yaitu melakukan bisnis online.

Banyak para ibu rumah tangga, mahasiswa, serta para pelaku bisnis yang memanfaatkan blog, website, akun jejaring social untuk memasarkan produknya. Yang awalnya hanya iseng, mengisi waktu luang, ternyata menghasilkan uang, dan akhirnya banyak yang terjun dan sukses dalam menjalani bisnis online ini.

Maraknya bisnis online ini tentu harus dibarengi dengan system perbankan untuk layanan traksaksi yang aman. Bank Mandiri salah satu bank yang menyediakan layanan internet banking.  Internet banking mandiri adalah saluran distribusi bank untuk memberi kemudahan mengakses rekening ynag dimiliki nasabah melalui jaringan internet. Para pelaku bisnis online banyak yang menggunakan internet banking mandiri disamping praktis, aman dan mudah.   

Kenapa dikatakan praktis  ? karena Dapat langsung melakukan transaksi perbankan, Cakupan Global dan Tanpa Batasan Waktu
Dikatakan Aman karena Internet Banking Mandiri dilengkapi dengan security untuk menjamin keamanan dan kerahasian data transaksi yang Anda lakukan

Cara Mudahnya Klik tombol aktivasi pada situs www.bankmandiri.co.id, dan masukkan/input Access ID dan Access PIN yang diperoleh dari bank setelah Anda melakukan registrasi di cabang.
Dengan memiliki internet banking mandiri Anda dapat menikmati seluruh layanan yang tersedia, diantaranya :  
  1. Transfer antar rekening Bank Mandiri
  2. Pembayaran tagihan
  3. Informasi saldo
  4. Aktivitas transaksi Internet Banking
  5. Permintaan buku cek/BG
  6. Update profil
  7. Personalisasi
  8. Pendaftaran layanan notifikasi SMS Banking Mandiri
Bukan saja itu, kita juga bisa mempersiapkan masa depan terbak bagi putra-putri kita melalui Mandiri Tabungan Rencana, yaitu Tabungan dengan setoran wajib bulanan yang memberikan Anda ekstra perlindungan Asuransi.

Perlindungan asuransi seperti apa yang kita dapatkan ?
Jika terjadi Ketidakmampuan Total Tetap atau meninggal dunia, maka pihak asuransi yang akan meneruskan setoran rutin bulanan Anda (maksimal Rp 5.000.000,- atau USD 500,- per bulan untuk setiap penabung). Sehingga pada akhir jangka waktu yang diinginkan, Anda akan tetap menerima hasil tabungan Anda beserta bunganya, atau Anda dapat memperoleh sisa setoran rutin bulanan di muka setelah memperhitungkan Net Present Value (NPV) dengan tingkat suku bunga diskonto yang berlaku. Sebagai ilustrasi, Anda sebagai pemegang rekening sumber (rekening Mandiri Tabungan / Mandiri Giro Rupiah) membuka Mandiri Tabungan Rencana untuk 2 putra-putri Anda, masing-masing 1 juta rupiah dengan setoran rutin bulanan untuk 10 tahun. Jika di tahun ke-5 terjadi sesuatu pada Anda, maka pihak asuransi secara otomatis yang akan meneruskan setoran rutin bulanan hingga pada akhir jangka waktu (tahun ke-10). Sehingga, putra-putri Anda akan tetap menerima hasilnya pada tahun ke-10, masing-masing sebesar Rp 144.239.173,- (dengan asumsi suku bunga 4,5% p.a, dan sebelum dipotong pajak)
berikut video yang bisa dilihat 

Untuk itu segera datang ke Bank Mandiri terdekat, apapun keinginan Anda Bank Mandiri saja.


Sumber
www.Mandiri.co.id

0

Senin, 28 Januari 2013

Benarkah Jakarta Akan Tenggelam ?


Oleh :Yati Nurhayati,SH
Diperkirakan Jakarta akan tenggelam pada taun 2050, begitulah kabar yang simpang-siur terdengar. Benarkah kabar tersebut ? sebenarnya kabar tersbut sudah lama menjadi perbincangan luas dan keprihatinan bersama di kalangan pemerhati lingkungan. Namun demikian, perbincangan dan keprihatinan itu timbul tenggelam karena desakan dan daya tarik pertumbuhan ekonomi di Jakarta.
Tim dari Kelompok Keilmuan Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang melakukan kajian subsidensi permukaan tanah di 23 titik di sekitar Jakarta menyimpulkan, penurunan permukaan tanah bervariasi, 2 sentimeter hingga lebih dari 12 cm selama 10 tahun sejak 1997 hingga 2007.
Hasanuddin Z Abidin, salah seorang peneliti, menyatakan, sebagian besar kawasan barat hingga utara Jakarta mengalami penurunan tanah antara 5 cm dan 12 cm. Adapun wilayah tengah hingga timur penurunan tanahnya hingga 5 cm. Penurunan kawasan timur laut hingga selatan berkisar 2-4 cm.
Penurunan permukaan tanah juga menciptakan kawasan-kawasan cekung yang lebih cepat tergenang saat banjir.
Sebagian kawasan Pademangan, Jakarta Utara, yang beberapa tahun lalu nyaman dilalui, misalnya, kini menjadi langganan rob saat air laut pasang. Kawasan wisata Ancol Taman Impian yang beberapa tahun lalu lebih tinggi daripada permukaan laut kini harus membangun tanggul di sepanjang bibir pantai guna menahan air laut saat pasang. Tanggul pun harus rutin ditinggikan karena permukaan tanah terus turun.
Data Dinas Pengembangan DKI Jakarta bahkan lebih mengerikan. Pada periode tahun 1982 hingga 1997 terjadi amblesan tanah di kawasan pusat Jakarta yang mencapai 60 cm hingga 80 cm. Karena merata, amblesan ini menjadi tidak terasa. Bila penurunan ini terus berlanjut, "tenggelamnya" Jakarta sudah di depan mata.
setiap tahun 320 juta meter kubik air tanah disedot dari perut bumi Jakarta. Padahal, berdasarkan sebuah studi lingkungan yang luas, maksimal air yang bisa disedot dari wilayah DKJ Jaya hanya 38 juta meter kubik. Ini berarti tingkat penyedotan airnya hampir sepuluh kali lipat dari yang seharusnya.
Dengan terus berkembangnya kota dan makin banyaknya bangunan yang berdiri, serta makin sedikitnya lahan terbuka hijau yang berfungsi sebagai daerah resapan air, kondisinya lebih parah lagi di masa depan. Sebab bukan hanya jumlah air yang disedot dari perut Jakarta makin besar, tapi juga air yang bias masuk ke dalam perut makin sedikit. Itulah sebabnya, makin lama permukaan tanah Jakarta makin cepat turun.
Berdasarkan data yang dikemukakan Dr. Ali Firdaus, rata-rata penurunan permukaan tanah di Jakarta 10 sentimeter atau sepersepuluh meter tiap tahun. Di Jakarta Barat, misalnya, selama 11 tahun terakhir, permukaan tanah turun 1,2 meter. Di wilayah Kemayoran dan Thamrin, Jakpus, penurunannya 80 sentimeter dalam delapan tahun terakhir.
Yang pertama-tama perlu mendapat perhatian adalah, Jakarta sebetulnya merupakan kota air. Hal ini bisa dilihat dari aspek eco-geografisnya. Jakarta terletak di bawah Bopunjur (Bogor Puncak dan Cianjur) – sebuah kawasan yang mempunyai curah hujan tinggi dan menjadi asal muasal berbagai sungai yang mengalir ke wilayah Jakarta. Karena itu, secara alami, di zaman dulu, Jakarta terkenal sebagai wilayah yang mempunyai banyak situ atau rawa. Sampai kini pun, daerah yang menggunakan nama “rawa” masih banyak sekali di Jakarta. Misalnya, rawajati, rawabokor, rawasari, rawa mangun, rawa buaya, dan lain-lain. Semua itu menunjukkan bahwa daerah bersangkutan memang dulunya adalah rawa. Di tahun 1960-an, di Jakarta masih ada ratusan rawa yang berfungi untuk menampung air hujan dan limpahan air dari Bopunjur. Rawa-rawa ini telah menyelamatkan Jakarta dari banjir besar, sekaligus penyuplai air tanah di sekitarnya.
Kini rawa-rawa tersebut nyaris hilang. Untuk itu, Pemda DKI,  seharusnya kembali menghidupan rawa-rawa tersebut. Bila perlu, membangun rawa yang baru karena di lokasi rawa yang lama sulit dibersihkan karena terlalu banyak penduduk dan pemukiman. Rawa umumnya berada di dataran rendah, karena itu pembangunan kembali rawa harus di lokasi yang rendah. Wilayah yang rendah untuk lahan terbuka hijau, sedangkan yang tinggi untuk pemukiman. Bila perlu di lahan terbuka hijau itu dibangun rawa-rawa baru, sehingga bisa menjadi penampung limpahan air, baik dari hujan maupun dari limpahan Bopunjur. Karakter geografis Jakarta yang seperti itu, sulit dirubah, kecuali Jakarta pindah lokasinya.
Bung Karno dulu pernah berpikir akan memindah lokasi ibu kota Jakarta ke wilayah yang aman dari banjir. Sayang ide besar Bung Karno itu tak bisa diwujudkan oleh para pemimpin sesudahnya. Jakarta kembali menjadi ibu kota negara satu-satunya, sekaligus menjadi kota dagang terbesar di Indonesia. Dua status kota Jakarta inilah yang menjadikan pembangunan dan pembenahan Jakarta sulit berjalan bersama. Di AS, misalnya, ibu kota negara adalah Washington. Kota dagang terbesarnya adalah New York. Sebagai ibu kota, Washington bisa dirapikan dan dibuat menjadi kota yang berkarakter sebagai ibu kota Negara. Banyak tanah lapang, banyak taman, banyak lahan terbuka hijau, dan nyaman. Sedangkan New York sebagai kota dagang dibangun sesuai karakter bisnis. Banyak gedung bertingkat dengan lahan yang sangat efisien dari aspek bisnis.
Sekarang bagaimana Jakarta? Inilah sulitnya. Kedua ciri, baik sebagai ibu kota dan kota dagang, sudah terlanjur besar sehingga sulut dipisahkan. Dengan letak geografis Jakarta yang mau tak mau harus menerima banjir kiriman dari Bopunjur dan rob dari pantai utara, mestinya sejak dini, hal itu harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah maupun pusat.
Untuk sementara, yang perlu dipikirkan serius, bagaimana menyelamatkan Jakarta dari limpahan air Bopunjur. Jawabnya, itu tadi, harus menghidupkan kembali rawa-rawa yang mati dan membuat rawa baru di daerah yang permukaan tanahnya rendah. Kedua, membuat sejuta sumur resapan untuk menyerap air hujan yang melimpah di Jakarta. Jika membuat sumur resapan yang besar sulit, bisa diatasi dengan membuat biopori yang garis tengahnya 30 cm dengan kedalaman satu meter, asal jumlahnya banyak. Biopori terbukti bisa menjadi sumur resapan mini yang cukup efektif menyerap air hujan. Setiap rumah tangga di Jakarta bisa membuat beberapa biopori di sekitar tempat tinggalnya. Ketiga, untuk mengatasi rob dan intrusi air laut, perlu digalakkan penanaman pohon mangrove di pantai utara Jakarta. Pohon mangrove disamping bisa mengatasi abrasi dan menahan gempuran ombak saat terjadi rob, juga bisa membuat Jakarta makin sejuk. Ini karena daya serap karbon dioksida pohon mangrove dua kali lipat dibanding pohon biasa.
( Penulis, Ibu Rumah Tangga Anggota Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis Tinggal di Bandung, Dari berbagai sumber )

0

Kamis, 17 Januari 2013

Kesejateraan Untuk kaum buruh



Oleh  : Yati Nurhayati

Buruh kembali kejalan, Disukabumi sekitar 1200 buruh menuntut UMK (PR, 11/10), Di Purwakarta ratusan buruh berdemo karena PHK yang dinilai sepihak (PR, 11/10), begitu pula Bandung, para buruh memblokir jalan Wastukancana, akibat iring-iringan buruh tersebut beberapa ruas jalan lumpuh/ macet (PR,12/10) .
Mungkin dengan cara begitulah  (pikir para buruh) aspirasinya akan didengar  oleh pemerintah setempat untuk disampaikan kepada para pengusaha. Sebenarnya tidak banyak keinginan buruh, intinya mereka semua menuntut kesejahteraan.
Implementasi Negara Pancasila dituangkan dalam tujuan bernegara kita : ialah  “ melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. “
Jadi seluruh kegiatan kenegaraan kita dapat dikelompokkan dalam dua golongan besar yang menjadi criteria utama :1. Menyelenggarakan kehidupan bernegara, 2. Menyelenggarakan kesejahteraan social.
Jika melihat aksi para buruh yang menghiasi beberapa media massa akhir-akhir ini, berarti buruh tersebut belum merasa sejahtera.  Karena jika sudha terpenuhi semua kebutuhan hidupnya dalam arti kata sejahtera mereka tidak akan turun lagi kejalan.               
JawaBarat merupakan kota industry, sehingga sebagian besar penduduknya adalah karyawan/ buruh yang bekerja pada orang pribumi maupun pada orang asing. Jumlah buruh yang banyak ini dimanfaatkan untuk turun kejalan, melakukan aksi demo apabila ingin menuntut haknya ataupun ingin melakukan suatu perubahan.
Kesejahteraan sosial masih jauh sekali dimiliki oleh buruh, terutama diperusahaan yang memberi upah sangat minim, namun hal tersebut terpaksa buruh terima karena sulitnya mencari pekerjaan dan kurangnya keterampilan buruh. Sehingga tidak memiliki daya tawar. Mereka berpikir daripada tidak memiliki pekerjaan, tidak apa-apa walaupun gajinya rendah.
Jika diteliti penghasilan karyawan perbandingannya dengan deret hitung  dan kebutuhan hidup sebagai deret ukur, ketika penghasilan umpamanya 1 maka kebutuhan 1 dan ketika kebutuhan 2 maka penghasilan masih 1 dan ketika kebutuhan 5 maka penghasilan baru 2, dan begitu seterusnya.
Hal inilah yang menjadi pemicu utama pemogokan-pemogokan kerja disejumlah wilayah, yaitu kebutuhan hidup yang mendesak, sementara pemerintah lebih sering berpihak pada pengusaha.
Setelah para buruh melakukan aksi besar-besaran, barulah pemerintah turun tangan. Itupun dengan berbagai ancaman jika tidak dipenuhi tuntutannya akan kembali melakukan aksi yang lebih besar. Kenapa harus dengan cara seperti itu ? tidak bisakah salah satu dari perwakilan buruh datang baik-baik kepada bupati atau gubernur untuk mengungkapkan aspirasi seluruh buruh. Mungkin Aksi turun kejalan yang merugikan banyak pihak  tidak akan terjadi.
System perburuhan di Indonesia masih dirasakan eksploitatif, bekerja dibawah tekanan dan intimidasi merupakan bentuk pengeksploitasian. Dalam sejarah kolonialisme di Indonesia, hal ini dapat dilihat pada politik colonial Belanda yang umumnya bersifat eksploitatif dan didominasi kepentingan ekonomi untuk kemakmuran negeri Belanda sejak bangkrutnya Verenigde Osst IndiSHE Compagnie (VOC), hingga kapitulasi Belanda terhadap Jepang tahun 1942, pemerintah cenderung hanya mencari keuntungan terutama pada masa sebelum politik etis (1900).
Kemudian pada masa kemerdekaan keberpihakan terhadap pengusaha memiliki dimensi yang berbeda, tergantung pemerintah yang sedang berkuasa, misalnya pada masa presiden Soekarno digulirkan program benteng (1955) yang bertujuan melindungi dan mengangkat pengusaha pribumi, sedangkan kebijakan pembangunan masa presiden Soeharto dalam prakteknya lebih menampilkan konglomerat. Pada zaman Megawati lebih memihak kepada pemilik modal (investor).  Dan sekarangpun di era SBY buruh belum bisa merasakan kesejahteraan yang diinginkannya. Terlebih jika system tenaga kontrak dan tenaga alih daya belum dihapus.
Tuntutan para buruh mengenai penghapusan system tenaga kontrak ini sudah lama berlangsung, namun sampai saat ini belum ada realisasinya. Nampaknya diperlukan perjuangan yang tidak mudah bagi para buruh untuk sebuah kata kesejateraan.  system kerja kontrak ini sangat merugikan kaum buruh, walaupun jam kerja nya sama karyawan kontrak dan karyawan tetap memiliki kesenjangan pertama dalam hal gaji, dan yang kedua dalam hal libur / cuti, karyawan konrak dibeberapa perusahaan tidak mendapatkan cuti, jadi jika tidak masuk kerja tidak dibayar, yang ketiga masalah pesangon , karyawan kontrak yang habis masa kontraknya bisa di keluarkan begitu saja tanpa konpensasi apapun.
Mudah-mudahan dengan diberlakukannya moratorium tenaga alih daya dan system kontrak ini bisa membawa angin segar bagi para buruh. Dan buruh tidak lagi harus turun kejalan untuk menuntut kesejahteraan.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          
0